Babak Baru Ahok Usai Bongkar Borok Pertamina

Babak Baru Ahok Usai Bongkar Borok Pertamina

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 18 Sep 2020 06:25 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok temui Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan saran mengenai BUMN. Hal itu diungkapkan Ahok melalui akun Instagram-nya @basukibtp.
Foto: 20detik/Instagram Ahok
Jakarta -

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tak henti-hentinya mencuri perhatian publik. Usai membongkar 'borok' Pertamina, ia menemui Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyampaikan kritik dan saran kepada Erick Thohir. Ahok juga menuturkan akan menjaga pesan Erick untuk terus melanjutkan transformasi BUMN.

Hal itu diungkap Ahok lewat akun Instagramnya @basukibtp. Lewat media sosial, Ahok mengunggah foto pertemuannya dengan Erick serta memberikan keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN. Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick. Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan Transformasi BUMN," tulis Ahok seperti dikutip detikcom, Kamis (17/9//2020).

Ahok sendiri bikin heboh belakangan ini karena pernyataannya dalam sebuah video yang diunggah akun Youtube POIN. Dalam video itu, Ahok mengungkap borok Pertamina seperti direksi yang hobi lobi menteri, masalah kilang, hingga utang Pertamina.

ADVERTISEMENT

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Apa kata Pertamina?

Ahok berencana melakukan audit terhadap proyek kilang. Sebab, banyak investor yang tertarik namun didiamkan.

Mengutip Antara, Kamis (17/9/2020), Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan direksi telah melakukan banyak perbaikan dan hal positif melalui eksplorasi aset migas dalam negeri dan luar negeri, peningkatan produksi, pembangunan kilang, maupun inovasi di hilir untuk memastikan BBM dan LPG sampai dan tersalurkan ke seluruh Indonesia.

"Untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham, direksi perlu melakukan corporate action dalam rangka pertumbuhan perusahaan dan juga memastikan ketahanan energi nasional," katanya seperti dikutip detikcom.

Fajriyah juga menanggapi kritik Ahok soal utang. Dia menjelaskan, Pertamina membutuhkan pendanaan baik dari dana internal perusahaan maupun eksternal yang dilakukan hati-hati dan profesional untuk mencapai target dan program perusahaan.

Dari sisi rasio debt to EBITDA dan debt to equity , kata dia, tetap dijaga dan tetap diupayakan dalam kontrol yang wajar sebagai perusahaan yang sehat.

"Aspek keuangan ini juga dimonitor oleh dewan komisaris dan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Begitu pula mekanisme yang dilakukan tetap mengacu pada regulasi yang ada," terangnya.

Dia berharap, Pertamina dapat mewujudkan aspirasi pemangku kepentingan dengan tata kelola yang lebih baik.

"Karena tentu kita semua ingin Pertamina terus tumbuh dan menjadi kebanggaan nasional," ujarnya.


Hide Ads