BPH Migas Minta Pertamina Bangun SPBN di Pelabuhan Krui

BPH Migas Minta Pertamina Bangun SPBN di Pelabuhan Krui

Reyhan Diandri Ghivarianto - detikFinance
Sabtu, 19 Sep 2020 22:42 WIB
BPH Migas
Ilustrasi/Foto: Dok. BPH Migas
Jakarta -

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa beserta tim didampingi Sales Branch Manager (SBM) IV Lampung-Bengkulu PT. Pertamina (Persero) Ferry Fernando melakukan kunjungan lapangan untuk melihat ketersediaan dan pendistribusian BBM di sentra nelayan pelabuhan Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Dalam kunjungan tersebut, diketahui di wilayah ini belum memiliki penyalur BBM untuk nelayan (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan/SPBN) untuk memenuhi kebutuhan nelayan pelabuhan Krui.

Ketua Gapensi Kabupaten Pesisir Barat Supardi Rudianto menjelaskan kebutuhan BBM untuk nelayan di pelabuhan Krui sekitar 80 ton/hari atau kisaran 20 liter/hari untuk setiap motor nelayan. Para nelayan pun biasa mengambil BBM di kios pengecer sekitar.

"Selama ini para nelayan membeli BBM ke pengecer atau koperasi yang diambil dari SPBU terdekat dengan harga jual Rp 8.000/liter, padahal harga di SPBU Rp 6.450/liter. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan nelayan," jelas Supardi Rudianto, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Supardi, ada lebih dari 4000-an nelayan di pelabuhan Krui yang umumnya menggunakan kapal dengan BBM jenis premium. Hanya 2 kapal yang menggunakan BBM solar, salah satunya kapal patroli perhubungan yang sudah jarang ke Krui karena kewenangan sudah beralih ke provinsi. Kebanyakan nelayan tinggal di pulau Pisang yang memiliki enam desa dan satu kecamatan, yang dapat ditempuh 40 menit dengan motor nelayan dari Krui.

Supardi mengatakan usulan pendirian SPBN sudah beberapa kali disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat atau Kementerian Kelautan dan Perikanan, akan tetapi tapi belum ada respons yg kongkrit baik dari pemerintah daerah maupun Pertamina.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal tersebut Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyatakan kehadirannya ke Krui ingin memastikan segera dibangun SPBN di Krui. "Saya ingin, lewat koperasi dan rekomendasi dari KKP untuk segera dibangun SPBN di sini, paling tidak tahun depan harus sudah beroperasi. BPH Migas segera akan membuat surat ke Pertamina, ke KKP, juga Komisi VII DPR RI berupa rekomendasi untuk segera dibangun SPBN disini," ujar Fanshurullah.

Menurut Fanshurullah, kawasan Krui sangat potensial dengan jumlah nelayan banyak, apalagi di sini ada ikan Blue Marlin yang unik dan enak dengan bobot bisa mencapai 200 kg. Selain wisata kuliner, pantainya juga bagus sebagai tempat surfing bagi turis mancanegara.

Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) IV Lampung-Bengkulu PT. Pertamina (Persero) Ferry Fernando memberikan respon positif atas dorongan BPH Migas dan akan terus mengawal usulan pendirian SPBN karena memang lembaga penyalur Pertamina berupa SPBN di pelabuhan Krui belum ada. Ia juga mengatakan pelabuhan ini dikenal secara nasional bahkan internasional bukan hanya untuk pendaratan nelayan menangkap ikan Blue Marlin tetapi juga untuk surfing dan yang lainnya.

"Kami akan segera menindaklanjuti usulan pembuatan SPBN dan akan koordinasi dengan Koperasi setempat, Pemkab juga ke PT. Pertamina MOR 2 dan Pusat, serta akan melaporkan progresnya ke BPH Migas," pungkas Ferry Fernando.

Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut Kepala BPH Migas berdialog dengan para nelayan terkait dengan potensi perikanan di Krui dan kendala yang dihadapi oleh para nelayan. Krui yang berada di pesisir Samudera Hindia adalah ibu kota dari Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Sebelumnya, Pesisir Barat ini merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat.

Wilayah Krui terkenal sebagai tempat nelayan mendapatkan ikan Blue Marlin atau yang dikenal dengan ikan Tuhuk oleh masyarakat sekitar mulai bobot 2 kuintal sampai yang terkecil 20 kg per ekor dengan harga di TPI sekitar Rp 60 ribu/kg.

Selain terkenal dengan hasil tangkapan nelayan ikan Blue Marlin, kawasan Krui juga mempunyai segudang potensi khususnya wisata bahari. Salah satunya adalah potensi pantai dan ombak yang terbaik di dunia. Krui banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, terkenal sebagai tempat surfing yang bagus bagi para turis karena ombak pantai yang tinggi dan panjang.




(prf/hns)

Hide Ads