Pandemi COVID-19 memberi pukulan pada banyak lini bisnis. Hal itu tak terkecuali pada PT PLN (Persero) di mana pertumbuhan penjualan listriknya minus 10%.
Direktur Human Capital dan Management PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan pandemi membuat penjualan listrik turun signifikan di 2-3 bulan pertama pandemi. Selama ia berkarier di PLN 27 tahun, penjualan negatif 10% baru dirasakannya kali ini.
"Pertama COVID ini terjadi di 2-3 bulan pertama demand kami turun cukup signifikan sampai turun negatif 10% ini tidak pernah kami alami. Jadi mungkin kalau saya sudah 27 tahun di PLN pertumbuhan penjualan negatif 10% baru kami rasakan kemarin dan dampaknya cukup sulit buat kami di PLN," katanya dalam acara Ngopi BUMN, Kamis (24/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sudah Sampai Mana Proyek Listrik 35 Ribu MW? |
Dia bilang, penjualan listrik mulai membaik saat ini, meski masih minus 2%.
"Tapi alhamdulillah beberapa bulan terakhir ini cukup membaik posisi saat ini mungkin negatifnya itu sudah tinggal kurang lebih 2%," katanya.
Dia memperkirakan, penjualan listrik tahun ini di kisaran minus 0,5% hingga 5%. Pihaknya tetap berupaya agar penjualan listrik tetap positif tahun ini.
"Dan kami proyeksikan akhir tahun negatifnya kecil sekali minus 0,5% kami prediksi. Tapi kami upaya untuk tetap positif jadi kami punya skenario, kami sebutnya pesimis dan skenario optimis jadi di range lah negatif 0,5% sampai 0,5%," ujarnya.
(acd/ara)