Perusahaan Migas AS Genjot Produksi Lagi Usai Serangan Badai Delta

Perusahaan Migas AS Genjot Produksi Lagi Usai Serangan Badai Delta

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 13 Okt 2020 09:15 WIB
Harga Minyak Jatuh, Laba Perusahaan Migas Anjlok
Foto: BBC
Jakarta -

Perusahaan energi di Amerika Serikat (AS) terus melakukan pemulihan produksi minyak dan gas alam di Teluk Meksiko utara. Hal itu menyusul terjadinya Badai Delta melanda daratan.

Melansir Reuters, Selasa (13/10/2020), menurut data U.S. Bureau of Safety and Environmental Enforcement (BSEE) produksi minyak mentah lepas pantai turun menjadi 69,4%, atau 1,28 juta barel per hari (bph). Pada Minggu kemarin produksi mencapai 91% atau 1,68 juta bph.

BSEE juga mengatakan produksi gas alam lepas pantai juga turun menjadi 47% atau 1,28 miliar kaki kubik per hari (bcfd), dibandingkan pada Minggu yang mencapai 62%, atau 1,68 bcfd.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk kilang di darat, Total SA telah melakukan restart unit produksi menjadi 225.500 barel-per-hari (bpd) untuk kilang Port Arthur, Texas. Kilang itu sempat berhenti lantaran adanya pemadaman listrik akibat Badai Delta. Namun juru bicara Total, Marie Maitre masih menolak untuk mengomentari hal itu.

Lalu perusahaan lainnya, Phillips 66 mengatakan bahwa Badi Delta tidak mengganggu pasokan listrik di kompleks manufaktur Lake Charles, Louisiana. Di Koompleks itu terdapat kilang dengan kapasitas 260.000 bph yang telah ditutup sejak 25 Agustus karena kerusakan parah pada infrastruktur tenaga listrik akibat Badai Laura.

ADVERTISEMENT

Phillips 66 berencana untuk memulai kembali kilang Lake Charles pada akhir minggu ini, kata perusahaan itu.

Royal Dutch Shell Plc, Chevron Corp dan BP Plc mengembalikan pekerja ke anjungan lepas pantai dan memulai kembali produksi saat jaringan pipa untuk membawa minyak mentah ke darat kembali beroperasi.

Louisiana Offshore Oil (LOOP) mengatakan pada hari Senin pihaknya melanjutkan pembongkaran kapal tanker di terminalnya di Teluk, selatan pantai Louisiana. LOOP adalah satu-satunya pelabuhan AS tempat kapal tanker terbesar dapat berlabuh.

Antara 6 Oktober sampai 12 Oktober total kumulatif produksi minyak mentah berkurang 10,1 juta barel dan produksi gas alam 9,6 miliar kaki kubik yang disebabkan oleh Badai Delta.

(das/eds)

Hide Ads