3 Fakta Premium Segera Hilang dari Jawa-Bali

3 Fakta Premium Segera Hilang dari Jawa-Bali

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 13 Nov 2020 20:00 WIB
Warga membeli bbm subsidi jenis premium di SPBU Pertamina, Otista, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2019). Pertamina berharap penyaluran BBM Bersubsidi tepat sasaran. Sebab yang terjadi di lapangan hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), MR Karliansyah mengungkapkan Premium mulai dihilangkan secara bertahap di Indonesia mulai 2021.

BBM jenis Premium dengan kadar RON 88 dianggap tidak ramah lingkungan. Untuk itu pengguna kendaraan bermotor didorong mengonsumsi BBM dengan kadar RON lebih tinggi. Berikut ini informasi terkini yang dirangkum detikcom:

1. Dimulai dari Jamali

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai permulaan, itu akan berlaku di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dan kemudian dilanjutkan dengan kota-kota lainnya.

"Syukur Alhamdulillah, Senin malam yang lalu saya bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina, beliau menyampaikan per 1 Januari 2021, Premium di Jamali khususnya itu akan dihilangkan. Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," kata dia dalam webinar yang tayang di YouTube YLKI ID, Jumat (13/11/2020).

ADVERTISEMENT

2. Kendalikan Pencemaran Lingkungan

Dia menjelaskan pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran dari kendaraan bermotor. Komitmen itu dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O.

"Pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran dari kendaraan bermotor ini," sebutnya.

3. Premium Masih Primadona

Menurutnya, keberhasilan kebijakan tersebut sangat bergantung kepada kesedihan bahan bakar ramah lingkungan di masyarakat. Sementara berdasarkan data yang dia paparkan, mayoritas masyarakat masih menggunakan Premium yang tingkat pencemarannya tinggi.

"Data penjualan bensin masih menunjukkan Premium dan Pertalite yang mempunyai angka RON di bawah 91 masih mendominasi penggunaan BBM di masyarakat. Premium memiliki angka RON 88 masih mendominasi 55% penjualan bensin," tambahnya.

(toy/eds)

Hide Ads