Sayonara! Premium Bakal Setop Beredar di Jawa-Bali

Sayonara! Premium Bakal Setop Beredar di Jawa-Bali

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 14 Nov 2020 07:00 WIB
Pemerintah lagi-lagi mengungkapkan soal rencana kenaikan harga BBM subsidi pada bulan Juni 2013 mendatang. Harga bensin premium akan naik menjadi Rp 6.500/liter, dan solar harganya menjadi Rp 5.500/liter.
Foto: Rachman Haryanto

Penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium oleh PT Pertamina (Persero) mulai menurun dari waktu ke waktu. Perusahaan minyak dan gas (gas) milik negara itu memproyeksikan penurun penjualan Premium berlanjut hingga 2024.

CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan penjualan harian BBM pada Januari 2019 mencapai 90 ribu kiloliter (KL) per hari, dimana komposisi Premium adalah 31,6 ribu KL dan Pertamax 10,3 KL.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lihat September 2020, Premium tinggal 23.000 KL per hari, sementara Pertamax-nya di 10,6-10,7 juta KL per hari," kata dia dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/10/2020).

Dia menjelaskan Pertamina telah melakukan upaya-upaya agar penyaluran Premium tepat sasaran sehingga penjualannya mengalami penurunan.

ADVERTISEMENT

Nah, bagaimana 4 tahun ke depan? pihaknya memproyeksikan konsumsi BBM akan menjadi 106.000 KL per hari, dimana komposisi Pertalite 61.000 KL per hari atau tetap 57%. Lalu konsumsi Pertamax akan menjadi lebih banyak dibandingkan Premium.

"Yang menarik adalah Premium menjadi 13,8 ribu KL. Jadi premium di sini sudah kurang dari setengahnya Pertamax. Jadi Pertamax yang asalnya hari ini 10 ribu KL per hari menjadi 20 ribu-30 ribu KL per hari. Jadi nantinya di 2024 kalau regulasi tidak berubah, hanya mengandalkan pola marketing maka sales Premium akan menjadi sales 1/3-nya sales Pertamax," paparnya.

Dia menjelaskan Pertamina tetap sejalan dengan peraturan yang ada dalam menjual BBM, termasuk Premium. Proyeksi di atas adalah berdasarkan pola penjualan yang terjadi hingga kini.

"Tentu kami menyikapi regulasi yang ada baik dari Kementerian LHK dan pihak-pihak yang lainnya, pecinta lingkungan dan segala macam," tambah dia.


(toy/hns)

Hide Ads