Polling detikcom: Premium Mau Dihapus di Jawa-Bali, Setuju Nggak?

Polling detikcom

Polling detikcom: Premium Mau Dihapus di Jawa-Bali, Setuju Nggak?

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 16 Nov 2020 13:16 WIB
Warga membeli bbm subsidi jenis premium di SPBU Pertamina, Otista, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2019). Pertamina berharap penyaluran BBM Bersubsidi tepat sasaran. Sebab yang terjadi di lapangan hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Kebijakan tersebut akan berlaku pada 1 Januari 2021 mendatang. Setelah Jamali, kebijakan serupa akan diterapkan di kota-kota lainnya.

"Syukur Alhamdulillah, Senin malam yang lalu saya bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina, beliau menyampaikan per 1 Januari 2021, Premium di Jamali khususnya itu akan dihilangkan. Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah dalam webinar yang tayang di YouTube YLKI ID, Jumat (13/11/2020).

Pemerintah disebut berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran dari kendaraan bermotor. Komitmen itu dituangkan ke dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No P20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keberhasilan kebijakan tersebut dinilai sangat bergantung kepada kesediaan bahan bakar ramah lingkungan di masyarakat. Sementara berdasarkan data yang ada, mayoritas masyarakat masih menggunakan Premium yang tingkat pencemarannya tinggi.

"Data penjualan bensin masih menunjukkan Premium dan Pertalite yang mempunyai angka RON di bawah 91 masih mendominasi penggunaan BBM di masyarakat. Premium memiliki angka RON 88 masih mendominasi 55% penjualan bensin," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini pun menuai berbagai komentar di masyarakat. Satu sisi, Premium dianggap sebagai BBM murah yang banyak menjangkau masyarakat. Di sisi yang lain, BBM ini tidak ramah lingkungan.

Nah detikers, setuju atau tidak dengan wacana menghapus Premium ini? Apa alasannya? Sampaikan pandangan Anda pada kolom di bawah ini. Poling ditutup pukul 12.00 WIB, besok.




(acd/fdl)

Hide Ads