Direspons Ahok, Ini 3 Fakta soal Kabar Premium Mau Dihapus

Direspons Ahok, Ini 3 Fakta soal Kabar Premium Mau Dihapus

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 20 Nov 2020 20:00 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkan buku Panggil Saya BTP di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (17/2/2020).
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Wacana penghapusan BBM jenis Premium tengah disorot publik. Rencananya, BBM ini dihapus pada 1 Januari 2021 di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) dan disusul wilayah lainnya.

Kabar tersebut pun direspons Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Berikut fakta-fakta soal wacana penghapusan Premium:

1. Ahok Sebut Tidak Benar

Saat dikonfirmasi, Ahok menjawab jika kabar penghapusan itu tidak benar. Ahok pun meminta agar hal itu dikonfirmasi ke direksi Pertamina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setahu saya tidak benar. Cek ke direksi atau corcom," kata Ahok kepada detikcom, Jumat (20/11/2020).

2. Penghapusan Premium Butuh Perpres

Manajemen Pertamina menyatakan penghapusan Premium hanya bisa dilakukan melalui Peraturan Presiden (Perpres).

ADVERTISEMENT

"Kalau ada Premium mau dihapuskan itu pasti akan diterbitkan dulu regulasinya atau SK Menteri atau Perpres. Kalau Premium (mau dihapus) itu (harus sesuai) Perpres," kata Vice President Promotion & Marketing Communication PT Pertamina, Arifun Dhalia dalam webinar yang diselenggarakan YLKI, Rabu (18/11/2020).

3. Cuma 7 Negara Pakai Premium

Negara ASEAN lain sudah tidak ada yang menjual BBM dengan kadar Research Octane Number (RON) 88 tersebut, kecuali Indonesia. Hanya ada 7 negara di dunia yang masih menggunakan BBM setara Premium.

"Hanya tinggal tujuh negara yang masih menjajakan setara Premium ini yaitu Indonesia, Kolombia, Mesir, Mongolia, Bangladesh, Ukraina, dan Uzbekistan," kata Arifun.




(acd/ara)

Hide Ads