Harga Minyak Dunia Tahun Depan Diprediksi Belum Bergairah

Harga Minyak Dunia Tahun Depan Diprediksi Belum Bergairah

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 30 Nov 2020 22:16 WIB
Sempat Anjlok, Kini Harga Minyak Mentah Dunia Menguat Berkat AS-Rusia
Ilustrasi harga minyak dunia/Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga minyak dunia diprediksi masih sulit untuk naik di tahun depan. Pasalnya permintaan minyak mentah masih tertekan karena pandemi COVID-19, meskipun ada progres positif dari vaksin.

Hal itu terungkap dalam jajak pendapat yang dilakukan Reuters. Jajak pendapat kali ini berisi 40 ekonom dan analis yang memperkirakan harga minyak mentah Brent akan berada dalam rentang rata-rata US$ 49,35 per barel tahun depan, sedikit berubah dari prospek bulan lalu US$ 49,76.

Patokan tersebut telah mencapai rata-rata sekitar US$ 42,50 per barel sejauh ini pada tahun 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prospek permintaan minyak global tetap genting mengingat kebangkitan kembali pandemi dan mengakibatkan lockdown di Eropa dan AS," kata Marshall Steeves, analis pasar energi di IEG Vantage dilansir dari Reuters, Senin (30/11/2020).

Para analis juga menilai, kenaikan produksi Libya juga menjadi kendala, karena pasar berfokus pada pertemuan OPEC_ pada 30 November-1 Desember 2020. OPEC + berisi negara-negara pengekspor minyak, Rusia dan produsen lain. Mereka akan memutuskan strategi ke depan terkait minyak dunia.

ADVERTISEMENT

OPEC + cenderung menunda rencana untuk meningkatkan produksi pada Januari sebesar 2 juta barel per hari (bph) untuk mendukung pasar yang terpukul oleh pandemi.

Meski vaksin COVID-19 mengalami progres yang positif, para analis mengatakan kenaikan permintaan baru diperkirakan terjadi pada paruh kedua tahun 2021. Sementara permintaan global terlihat tumbuh 5,1 juta menjadi 6,3 juta barel per hari pada 2021, dipimpin oleh China.

"Saat ini yang menjadi incaran Achilles di sisi permintaan adalah sektor penerbangan. Perjalanan terkait bisnis mungkin masih rendah tahun depan, karena perusahaan mungkin lebih memanfaatkan konferensi video," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Survei tersebut memperkirakan harga minyak mentah berjangka WTI AS akan berada pada rata-rata US$ 46,40 per barel pada tahun 2021.

(das/hns)

Hide Ads