Jelang Nataru, Pertamina Siap Penuhi Kebutuhan BBM & LPG di Kalimantan

Jelang Nataru, Pertamina Siap Penuhi Kebutuhan BBM & LPG di Kalimantan

Abu Ubaidillah - detikFinance
Selasa, 22 Des 2020 19:47 WIB
Pertamina
Foto: Pertamina
Jakarta -

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru), Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan melakukan upaya antisipasi terhadap peningkatan konsumsi BBM & LPG di Kalimantan. Salah satunya ialah melakukan pengawasan distribusi BBM melalui Tim Satgas Nataru.

"Dalam mengawal kelancaran distribusi BBM & LPG, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) terhitung mulai 7 Desember 2020 sampai dengan 10 Januari 2021 di kantor Region dan seluruh lokasi supply point BBM dan LPG yang tersebar di wilayah Kalimantan," ujar Region Manager Com, Rel, & CSR Kalimantan Pertamina, Roberth Marchelino Verieza dalam keterangan tertulis, Selasa (22/12/2020).

Roberth menjelaskan pada Natal dan Tahun Baru, kebutuhan BBM diprediksi naik sejak H-3 untuk gasoline dan H-10 untuk gasoil. Lonjakan konsumsi BBM pada Nataru 2020, Pertamina melakukan beberapa hal berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Untuk Premium sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 2.930 KL/hari menjadi 2.948 KL/hari di wilayah Kalimantan.
- Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Premium sebesar 1% dari normal bulanan atau sekitar 736 KL/hari menjadi 740 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Premium sebesar 4% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 752 KL/hari menjadi 783 KL/hari
- Untuk Kalimantan Selatan, stok Premium normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 920 KL/hari
- Untuk Kalimantan Tengah, stok Premium normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 311 KL/hari
- Untuk Kalimantan Utara, peningkatan stok Premium sebesar 5% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 184 KL/hari menjadi 194 KL/hari

2. Untuk Pertalite sebesar 2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 3.101 KL/hari menjadi 3.166 KL/hari di wilayah Kalimantan.
- Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertalite sebesar 1,2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 885 KL/hari menjadi 896 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,9% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 926 KL/hari menjadi 971 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Selatan, stok Pertalite normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 555 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Tengah, peningkatan stok Pertalite sebesar 4,2% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 578 KL/hari menjadi 603 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Utara, peningkatan stok Pertalite sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 140 KL/hari menjadi 141 KL/hari.

ADVERTISEMENT

3. Untuk Pertamax sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 584 KL/hari menjadi 587 KL/hari di wilayah Kalimantan.
- Untuk Kalimantan Timur, peningkatan stok Pertamax sebesar 1% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 115 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Barat, peningkatan stok Pertamax sebesar 46% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 36 KL/hari menjadi 53 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Selatan, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 218 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Tengah, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 194 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Utara, stok Pertamax normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 7 KL/hari.

4. Untuk Pertamax Turbo sebesar 3% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 19 KL/hari menjadi 20 KL/hari di wilayah Kalimantan.
- Untuk Kalimantan Timur, stok Pertamax Turbo normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Barat, stok Pertamax Turbo normal, dimana konsumsi normal bulanan atau sekitar 1 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Selatan, peningkatan stok Pertamax Turbo 24% dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari menjadi 7 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Tengah, stok Pertamax Turbo normal, dimana dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 6 KL/hari.
- Untuk Kalimantan Utara, belum ada konsumsi Pertamax Turbo.

Roberth menjelaskan untuk konsumsi gasoil (Solar, dexlite, dan Pertamina Dex) diprediksi turun 2,3% mengacu pada data historis Nataru 2019. Namun, Pertamina tetap menyiagakan stok gasoil sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur mudik dan wisata sebanyak 70 SPBU yang tersebar di Kalimantan Timur 9 SPBU, Kalimantan Barat 36 SPBU, Kalimantan Tengah 9 SPBU, dan Kalimantan Selatan 16 SPBU yang akan beroperasi 24 jam dan telah dilakukan build up stock sejak H-7. Khusus untuk area wisata Derawan, Pertamina juga telah menyiapkan 1 SPBU kantong untuk mengantisipasi lonjakan wisata.

"Selain meningkatkan stok, Pertamina juga menyiapkan penambahan mobil tangki sebanyak 29 unit dan 58 awak mobil tangki, maka pada Nataru ini total armada mobil tangki yang beroperasi menjadi 662 mobil tangki dan 1.336 awak mobil tangki yang dikerahkan," imbuh Roberth.

Peningkatan kebutuhan LPG rumah tangga pada 2021 juga telah diantisipasi dengan meningkatkan stok 5% dari rata-rata normal bulanan atau sekitar 1.657 metrik ton (MT) dari konsumsi bulanan normal 1.577 MT untuk wilayah kalimantan.

Selain itu, penambahan penyaluran LPG 3 kg juga dilakukan sejak minggu ke-2 bulan Desember dengan penambahan fluktuatif untuk wilayah Kalimatan sebanyak 2.058 MT (685.880 tabung). Penyaluran ini telah disalurkan ke 293 agen dan 11.681 pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan.

- Untuk wilayah Kalimantan Timur, penambahan fakultatif sebanyak 522 MT (174.120 tabung)
- Untuk wilayah Kalimantan Barat, penambahan fakultatif sebanyak 674 MT (224.640 tabung)
- Untuk wilayah Kalimantan Selatan, penambahan fakultatif sebanyak 517 MT (172.480 tabung)
- Untuk wilayah Kalimantan Tengah, penambahan fakultatif sebanyak 312 MT (104.160 tabung)
- Untuk wilayah Kalimantan Utara, penambahan fakultatif sebanyak 31 MT (10.480 tabung)

Pertamina juga menyiapkan agen dan pangkalan siaga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan LPG 3 kg. Sebanyak 234 agen LPG PSO dan 951 outlet/pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan. Tak hanya agen dan pangkalan LPG 3 kg saja, untuk LPG nonsubsidi Pertamina gua menyiapkan 64 agen siaga dan 276 pangkalan.

Untuk memperlancar distribusi BBM, Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM, terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan. Selain itu juga berkoordinasi dengan DLLJAR dan Badan Geologi untuk antisipasi kendala daerah rawan macet dan longsor, perbaikan jalan, area keluar/masuk lokasi TBBM, serta bank persepsi untuk memperlancar proses keuangan, khususnya di saat hari libur.

Pertamina juga mengharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam memastikan distribusi dan pelayanan Pertamina, baik BBM, LPG, dan avtur. Bila menemukan kendala dan hambatan distribusi di lapangan, masyarakat bisa menghubungi kontak Pertamina di 135, email pcc@pertamina.com, dan telepon ke contact center Satgas MOR VI (0542) 7524567/4313.

(ega/ara)

Hide Ads