Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas menargetkan lifting minyak 2021 di atas 705 ribu barel per hari. Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani mengungkapkan strategi SKK Migas adalah dengan melakukan kegiatan yang masif, agresif dan efisien.
"Kami juga bertekad, tahun 2021 no decline produksi migas nasional," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (31/12/2020).
SKK Migas menargetkan akan melakukan 616 kegiatan sumur pengembangan, jumlah ini meningkat 144% dari realisasi kegiatan serupa di tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk kegiatan workover ditargetkan sebanyak 615 sumur dan well service juga meningkat menjadi 26.431 sumur," terang Fatar.
Selain kegiatan peningkatan produksi, pada 2021 SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas juga melakukan serangkaian kegiatan untuk mengawal target jangka menengah dan panjang demi mengejar visi produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di 2030.
"Kegiatan eksplorasi tetap menjadi fokus utama SKK Migas, tahun depan kami akan melakukan pengeboran 43 sumur eksplorasi, survei seismik 2D sepanjang 3.569 km, survei seismik 3D seluas 1.549 km2, seismik vibroseis 2D sepanjang 1.000 km, full tensor gravity (FTG) open area di wilayah Papua sepanjang 67.500 km, dan pseudo 3D seismic open area sepanjang 270.000 km yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Asia Pasifik," jelas Fatar.
Tidak hanya memaparkan hasil kinerja 2020 dan target SKK Migas 2021, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan POD WK Sakakemang kepada KKKS Repsol Indonesia, peresmian tajak sumur perdana 2021 oleh KKKS Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu, dan peresmian 12 proyek hulu migas yang akan dilakukan tahun 2021. Dalam hal ini, pencanangan diwakili oleh KKKS SAKA Indonesia Pangkah.