Daftar 10 Ladang Migas yang Dilelang di 2021

Daftar 10 Ladang Migas yang Dilelang di 2021

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 19 Jan 2021 07:00 WIB
Harga Minyak Mentah AS Di Bawah Nol, Pembeli Tidak Bayar Malah Ditawari Uang
Foto: DW (News)
Jakarta -

Pemerintah terus berupaya menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. Supaya produksi migas meningkat, pemerintah kembali melelang 10 wilayah kerja (WK) tahun ini.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, lelang tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Tentang penawaran wilayah kerja ditargetkan tahun 2021 ada 10 wilayah kerja yang akan ditawarkan secara bertahap," katanya
dalam teleconference, Senin (18/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk kontrak untuk WK tersebut akan fleksibel. Hal ini mengacu Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2020.

"Bentuk kontrak akan fleksibel sebagaimana diatur oleh Permen ESDM Nomor 12 tahun 2020 yang bertujuan untuk lebih meningkatkan investasi di Indonesia," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Proyek 10 blok migas yang ditawarkan 2021 merupakan WK yang tahun 2020 sudah direncanakan namun tersendat karena adanya pandemi, penurunan harga minyak, serta adanya perubahan strategi calon investor. Berikut daftarnya:

1. WK Merangin III
2. WK Sekayu
3 WK North Kangean
4. WK Cendrawasih VIII
5 WK Mamberamo
6. WK West Palmerah
7 WK Rangkas
8 WK Liman
9.WK Bose
10. WK Maratua.


Investasi Migas di Bawah Target

Realisasi investasi sektor migas pada tahun 2020 tercatat US$ 12,09 miliar atau sekitar Rp 169,26 triliun (kurs Rp 14.000). Realisasi tersebut di bawah target tahun lalu sebesar US$ 13,63 miliar.

"Pada tahun 2020, investasi mencapai US$ 12,09 miliar," kata Tututka.

Sementara, realisasi lifting minyak 707 ribu barel per hari (bopd) di atas target 705 ribu bopd. Kemudian, lifting gas 975 ribu barel setara minyak (boepd) atau di bawah target 992 ribu boepd.

Investiasi migas tahun 2021 ditargetkan US$ 17,59 miliar. Adapun komposisinya, untuk hulu sebesar US$ 12,38 miliar dan hiliar US$ 5,2 miliar.

"Kami menagetkan US$ 17,59 miliar kurang lebih adalah peningkatan 45% 2020 dengan kontribusi dari hulu sebesar US$ 12,38 miliar dan dari hilir 5,2 miliar. Dari hilir ini sebagian besar untuk refinery yang baru di Tuban dan refinery di beberapa pengilangan yang sudah berjalan saat ini untuk perbaikan kapasitas," katanya.

Lifting minyak tahun ini ditargetkan 705 ribu bopd. Sementara, lifting gas 1.007 ribu boepd. Selanjutnya, Indonesia Crude Price (ICP) diproyeksi rata-rata US$ 45 per barel.

"Lifting migas saat ini diupayakan tidak turun diperkirakan pada tahun 2021 705 ribu bopd dan gas bumi 1.007 ribu boepd. Dengan demikian total lifting migas 1,7 juta boepd," katanya.


Hide Ads