PGN Digitalisasi Layanan Rumah Tangga, Pemakaian Dicek Realtime

PGN Digitalisasi Layanan Rumah Tangga, Pemakaian Dicek Realtime

Nurcholis Maarif - detikFinance
Kamis, 04 Feb 2021 16:45 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan meresmikan Sambungan Rumah (SR) Jaringan Distribusi Gas Bumi (Jargas) Rumah Tangga di Perumahan Puri Nirwana 3, Karedengan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019). Sekitar 100 lebih rumah warga sudah terpasang jaringan gas bumi ditempat tersebut.
Ilustrasi. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menambah layanan digitalisasi data dan smart meter (monitoring pemakaian gas dan status jaringan) untuk pelanggan sektor rumah tangga dan pelanggan kecil (GasKita). Secara otomatis, pemakaian gas akan terhitung secara akurat dan realtime melalui smart meter. Metode tersebut juga dapat meminimalkan kontak fisik di masa pandemi.

Layanan tambahan ini disebut dalam rangka mendukung implementasi PP No. 18 tahun 2020 dan Program Sapta PGN 'PGN Sayang Ibu'. PGN menargetkan 4 juta SR di tahun 2024 dengan investasi mandiri.

Direktur Komersial PGN, Faris Azis mengungkapkan pada program baru ini, PGN akan mengoptimalkan infrastruktur jaringan backbone Fiber Optic 160 Gbps untuk menunjang digitalisasi layanan gas. Digitalisasi yang sudah berkembang pesat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mendorong PGN menginisiasi program jargas dengan layanan tambahan data dan smart meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemasangan jaringan pipa sudah sesuai dengan standar dan dilakukan oleh entitas yang bersertifikasi. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan jaringan secara rutin dan dilengkapi dengan peralatan safety seperti gas alarm system.

PGN juga memberikan perlindungan apabila terjadi kebakaran jaringan pipa gas rumah tangga, serta kartu pelanggan untuk mempermudah komunikasi antara pelanggan dengan petugas PGN mengenai gas bumi.

ADVERTISEMENT

"Selain lebih ekonomis, gas bumi juga lebih aman. Apabila terjadi kebocoran pada pipa jargas, tidak akan menimbulkan ledakan, tetapi hanya akan memunculkan nyala api dan bisa ditangani dengan mudah," jelas Faris dalam keterangan tertulis, Kamis (4/2/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan gas bumi untuk rumah tangga memiliki tekanan di bawah 100 milibar. Secara teknis, masuk ke dalam kategori gas bertekanan rendah. Apabila terjadi kebocoran, langkah pertama yang dilakukan adalah menutup keran gas. Lalu membuka jendela atau ventilasi, supaya gas segera menguap di udara terbuka.

Faris menegaskan nilai lebih gas bumi yaitu lebih ekonomis dan jaminan ketersediaan gas yang dapat mengalir 24 jam. Saat libur panjang atau hari raya, pelanggan juga tidak perlu khawatir kehabisan gas karena gas bumi PGN tetap mengalir normal.

"Pembayaran pemakaian jargas dapat dilakukan secara online seperti melalui Tokopedia, Gopay, dan LinkAja. Selain itu, informasi pemakaian gas dapat dilihat melalui aplikasi PGN Mobile," ujar Faris.

Pada tahun 2021, layanan ini akan diperkenalkan oleh PGN dan ditargetkan dapat menambah pelanggan sebanyak 50.000 SR dengan investasi mandiri PGN. Target ini dalam upaya memperluas pengguna jargas rumah tangga.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia juga menargetkan membangun jargas dengan dana APBN sekitar 130.000 SR dan sekitar 50.000 SR dengan dana KPBU.

"PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan pemanfaatan gas bumi di sektor rumah tangga agar manfaatnya bisa dirasakan secara nyata dan target 4 juta SR di tahun 2024 dapat tercapai," ujarnya.

"Seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan pelanggan di berbagai wilayah, terobosan baru juga terus digerakkan agar dapat menciptakan kemudahan dan kenyamanan pelanggan PGN dalam menggunakan gas bumi," imbuhnya.

(prf/hns)

Hide Ads