Bahlil Buka-bukaan soal Warga Tuban Jadi Miliarder dari Proyek Kilang

Bahlil Buka-bukaan soal Warga Tuban Jadi Miliarder dari Proyek Kilang

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 06 Mar 2021 18:00 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Foto: Mohammad Wildan/20detik: Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Jakarta -

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia ikut angkat bicara soal viralnya warga satu desa di Tuban, Jawa Timur, jadi miliarder dan memborong mobil. Peristiwa ini terjadi setelah lahan mereka dibeli konsorsium Pertamina dan perusahaan minyak dan gas asal Rusia, Rosneft, untuk proyek kilang.

Bahlil bercerita dia mendapat tugas menyelesaikan masalah pembebasan lahan milik warga seluas lebih dari 800 hektare. Bahkan, dia sampai bermalam di mobil demi mengawal proses pembebasan lahan tersebut.

Apalagi nilai investasinya besar, lebih dari Rp 200 triliun. Proyek kilang Tuban ini sebelumnya masuk ke dalam daftar Rp 708 triliun investasi mangkrak karena pembebasan lahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Urusan Rosneft di Tuban, Jawa Timur, sata tidur 2 malam pakai mobil Avanza tanpa protokol," ujar Bahlil dalam acara Rapat Kerja Nasional HIPMI 2021, Sabtu (6/3/2021).


"Investasinya Rp 200 triliun lebih, sekarang izin sudah selesai, 4 tahun nggak selesai ini barang, sekarang keluar ini barang," sambung Bahlil

ADVERTISEMENT

Setelah urusan pembebasan lahan beres, akhirnya muncul desa miliarder karena para warga mendapat ganti Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu per meter persegi.

"Makanya keluar itu desa miliarder, yang tanah ganti untung itu urusan Rosneft. Jadi kita beli tanah 1 meter Rp 600 ribu dan ada yang Rp 700 ribu. Saya suruh untuk terbuka, itu habis ratusan miliar jadi satu desa itu kaya-kaya semua," tutur Bahlil.

Sebagai informasi, proyek kilang Tuban ini sebelumnya masuk ke dalam daftar Rp 708 triliun investasi mangkrak karena pembebasan lahan. Nilai investasinya Rp 211,9 triliun dengan lahan yang dibebaskan seluas 841 hektare

(hek/hns)

Hide Ads