Pertamina akan membangun Terminal BBM (TBBM) di Pelabuhan Wae Kelambu, Labuan Bajo milik Pelindo III. Kerja sama antar dua perusahaan BUMN tersebut menghasilkan keuntungan berbeda bagi masing-masing pihak.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan sinergi antar BUMN menghasilkan efektivitas dan efisiensi dalam pengerjaan proyek. Pertamina mendapatkan kemudahan dalam membuat terminal BBM tanpa harus membebaskan lahan lagi. Sementara itu, Pelindo III akan memperoleh revenue dari aktivitas kapal-kapal Pertamina. Kerja sama Pertamina dan Pelindo, Kata Budi Karya, patut dijadikan acuan oleh perusahaan plat merah lainnya.
"Sinergi seperti yang penting untuk kita lakukan. Dengan adanya sinergi ini segala sesuatu menjadi lebih mudah. Kita harapkan kerja sama yang sudah terjadi ini menjadi pattern, untuk selanjutnya (proyek pembangunan) bisa dilakukan bersama-sama," jelas Budi Karya dalam acara Ground Breaking Terminal BBM Pertamina di Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, Jumat (26/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan TBBM Labuan Bajo dibuat untuk mencukupi suplai BBM di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat. Lebih spesifik lagi, Pertamina ingin mendukung Labuan Bajo sebagai Destinasi Wisata Super Premium, dengan menyediakan BBM untuk warga setempat, pelaku usaha transportasi, juga wisatawan yang datang.
TBBM Labuan Bajo memiliki enam tangki penyimpanan dengan kapasitas masing-masing 250 KL, sehingga volume penyimpanan totalnya 1500 kiloliter. Bahan bakar yang disediakan, yakni, yakni avtur, gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax), gasoil (Biosolar, Dexlite, Dex).
Nicke menyatakan TBBM Labuan Bajo akan membuat suplai BBM ke Manggarai dan Manggarai Barat lebih efisien. Selain itu, coverage day BBM Pertamina di wilayah tersebut akan meningkat dari 6 hari menjadi 17 hari.
"Pasokan BBM saat ini disuplai dari 4 TBBU, di mana TBBM terdekat jarak 200 km butuh 6-7 jam pengiriman. Untuk tangki TBBM Avtur lebih jauh lagi karena ini disuplai dari TBBM Ende jaraknya ekitar 400 km. Butuh waktu sekitar 20 jam pengirmannya," urai Nicke.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto mengatakan adanya kerja sama dengan Pertamina memberikan keuntungan ekonomis bagi Pelabuhan Wae Kelambu. Adanya TBBM secara otomatis meningkatkan traffic di pelabuhan tersebut.
Ia menerangkan Pelabuhan Wae Kelambu merupakan pengembangan dari pelabuhan eksisting di Labuan Bajo. Pelabuhan ini memiliki fasilitas terminal peti kemas, terminal kargo, dan nantinya akan ada TBBM. Adapun pelabuhan lama Labuan Bajo difungsikan sebagai pelabuhan penumpang.
"Dari sisi kami (Pelindo III), (TBBM Pertamina) memberikan benefit peningkatan traffic. Jadi artinya fasilitas yang sudah kita bangun dengan investasi yang cukup besar ada potensi penambahan revenue yang bisa masuk ke sini," ungkapnya.