Gabung Holding Baterai Listrik, Antam Siap Pasok Bahan Baku

Gabung Holding Baterai Listrik, Antam Siap Pasok Bahan Baku

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 07 Apr 2021 19:00 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menegaskan bahwa PT Ceria Nugraha Indotama (CNI), perusahaan  tambang nikel di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, merupakan perusahaan pemegang Proper Biru pada 2019 dan 2020.
Foto: dok. KLHK
Jakarta -

PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tergabung dalam holding baterai kendaraan listrik besutan Menteri BUMN Erick Thohir. Antam akan menjadi pemasok bahan baku baterai kendaraan listrik untuk holding yang bernama Indonesia Battery Corporation (IBC) tersebut.

Selain Antam, holding tersebut juga terdiri dari MIND ID, PT Pertamina (Persero), dan PT PLN (Persero).

Salah satu bahan baku yang dibutuhkan untuk baterai kendaraan listrik adalah nikel. Antam sendiri memproduksi bijih nikel yang volumenya mencapai jutaan wet metrik ton (wmt) setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rantai ekosistem industri EV (electric vehicle) battery ini, Antam berkomitmen untuk memasok kebutuhan bahan baku," ujar SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/4/2021).

Kehadiran holding baterai kendaraan listrik ini pun diyakini akan mendongkrak perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Antam meyakini bersama-sama dengan pemegang saham lainnya di IBC, bahwa IBC akan mampu untuk memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara kita dan masyarakat, dan terutama bagi terwujudnya komitmen hilirisasi industri mineral di Indonesia," urainya.

Menurut Kunto, kehadiran IBC juga menjadi peluang penguatan bisnis perusahaan.

"Pada prinsipnya, Antam senantiasa terbuka terhadap peluang-peluang yang mendukung penguatan bisnis komoditas utama Antam dari hulu hingga ke hilir, yang diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan kinerja positif perusahaan, serta berkontribusi kepada masyarakat," jelas dia.

Sebagai informasi, dalam hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan hari ini, Antam mencatatkan kinerja produksi bijih nikel mencapai 4,76 juta wet metric ton (wmt) pada tahun 2020.

Untuk tahun 2021, perusahaan menargetkan produksi bijih nikel naik menjadi 8,44 juta wmt untuk tahun 2021 ini. Pasalnya, perusahaan melihat adanya potensi kenaikan permintaan bijih nikel dalam negeri.

"Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan bijih nikel di dalam negeri, seiring dengan aktivitas smelter domestik karena membaiknya industri dan harga komoditi," pungkas Kunto.


Hide Ads