Industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia diyakini akan berkembang pesat. Pemerintah bahkan telah memasang target yang cukup ambisius, di mana salah satunya Indonesia bisa memproduksi motor listrik hingga sebanyak 2,45 juta unit per tahun mulai 2030 mendatang.
Lalu, bagaimana kesiapan Indonesia saat ini?
Indonesia sudah punya produsen yang bisa mengembangkan motor listrik. Produsen yang dimaksud adalah anak usaha dari PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yaitu WIKA Industri Manufaktur (WIMA). Saat ini, WINA sudah punya satu merek motor listrik yang bernama GESITS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motor listrik Gesits adalah produksi asli Indonesia yang bergerak menggunakan daya baterai portable, sehingga baterai motor bisa di bawa tanpa perlu membawa motor. Bila baterainya habis bisa diisi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau dicas di rumah masing-masing. Dengan kata lain, Gesits bisa diisi daya seperti layaknya mengisi daya ponsel.
"Kita bisa menggunakan Gesits dengan charging direct ke motor seperti di SPBU dan lain sebagainya atau kalau tinggal di apartemen, kos-kosan dan lain-lain, untuk memudahkan charging, baterai kita portable, sehingga kita bisa bawa di mana saja layaknya handphone," ujar GM WIKA Industri Manufaktur Abdullah Alwi dalam acara PLN ICE, Senin (12/4/2021).
Saat ini, kapasitas produksi motor listrik di Indonesia sudah mencapai 877 ribu unit per tahun, di mana WIMA disebut mampu memproduksi 50.000 unit motor listrik per tahun. Ini diyakini bisa bertambah hingga 200.000 unit per tahun.
Secara keseluruhan Indonesia sudah punya sekitar 15 industri perakitan sepeda motor listrik yang sudah mendapatkan Nomor Identifikasi kendaraan (NIK) termasuk WIMA. Beberapa produsen motor listrik yang sudah eksis di Indonesia yaitu Viar, Selis, United, Niu dan lain sebagainya.
Simak video 'Motor Listrik Jokowi Terjual Rp 2,5 M di Konser 'Bersatu Melawan Corona'':