PT Pertamina (Persero) buka suara soal dugaan kelalaian dalam insiden kebakaran di area Kilang Balongan yang diungkap Ombudsman Republik Indonesia.
Kelalaian diduga dilakukan Pertamina karena tidak mengindahkan keluhan masyarakat di sekitar kilang soal bau menyengat sebelum adanya ledakan yang berujung kebakaran. Pertamina menampik hal tersebut.
Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifki Sukarya mengaku pihaknya sudah menindaklanjuti keluhan masyarakat soal adanya bau menyengat dari arah kilang sebelum kebakaran terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ifki menjelaskan pengecekan sudah dilakukan Pertamina di dalam kilang usai ada keluhan bau menyengat. Dia menyebut bau menyengat itu awalnya diduga muncul di area tangki yang letaknya dekat dengan pemukiman warga, yaitu kawasan Wisma Jati.
"Terkait keluhan warga mengenai adanya bau sebelum insiden, Pertamina telah melakukan pengecekan kondisi di lapangan yang diduga menjadi sumber bau, khususnya area tangki yang dekat dengan pemukiman warga Wisma Jati," kata Ifki ketika dihubungi detikcom, Kamis (15/4/2021).
Setelah pengecekan itu, dia menyebut pihaknya pun tak tinggal diam. Ifki mengklaim, pihaknya langsung melakukan evakuasi warga yang ada di kawasan Wisma Jati.
"Paralel, Pertamina juga membagikan masker kepada warga. Sesaat sebelum insiden, sempat dilakukan evakuasi warga Wisma Jati ke jalan raya untuk menjauh dari sumber bau," ujar Ifki.
Sebelumnya, Ombudsman menilai dalam kejadian ini ada kelalaian yang dilakukan Pertamina. Kelalaian itu terjadi sesaat tangki belum terbakar.
Menurut anggota Ombudsman Hery Susanto, sebelum ledakan dan kebakaran terjadi di area kilang, masyarakat sekitar sempat mencium adanya bau menyengat dari arah kilang.
Dia mengatakan dari cerita masyarakat sekitar, Pertamina tidak langsung menjelaskan bau menyengat yang dikeluhkan masyarakat itu datangnya dari mana. Bahkan, masyarakat sempat menggeruduk kantor humas Pertamina untuk meminta penjelasan soal hal tersebut, namun tidak mendapatkan jawaban.
"Kami menilai bahwa dalam proses penangan itu tidak ada satu langkah yang langsung direspons Pertamina, padahal warga sudah teriak-teriak di depan kilang, ini semacam ada kelalaian," kata Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (14/4/2021).
Hery menilai harusnya peringatan soal bau menyengat yang diberikan masyarakat sekitar direspons Pertamina, namun pada saat kejadian tidak ada langkah apapun yang dilakukan.
"Harusnya itu bau menyengat kan pertanda untuk early warning system. Ternyata responsnya tidak diperhatikan bahkan dibiarkan," kata Hery.
(hal/dna)