Hackathon Nexus Indonesia Gali Potensi Inovasi Kendaraan Listrik

Hackathon Nexus Indonesia Gali Potensi Inovasi Kendaraan Listrik

Yudistira Imandiar - detikFinance
Minggu, 18 Apr 2021 11:28 WIB
Smart Energy Hackathon 2017 - Bangkok
Foto: Dok. Energy Nexus Indonesia
Jakarta -

New Energy Nexus Indonesia menggelar kegiatan hackathon edisi kedua secara virtual. Dikemas dalam tajuk (RE)energize Indonesia 2021 ini bertujuan untuk menggali ide inovatif untuk ekosistem kendaraan elektrik di Tanah Air.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut mendukung gelaran hackathon tersebut. Koordinator Program Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Tony Susandy yang mewakili Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan KESDM menyampaikan pihaknya mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan hackathon yang mengangkat isu terkait kendaraan berbasis listrik dari EBT.

"Kami berharap acara ini dapat menjadi pemantik munculnya ide dan inovasi dalam pengembangan kendaraan listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia. Sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian," jelas Tony dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (18/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelaran hackathon online ini juga bekerja sama dengan National Battery Research Institute, PT Surya Utama Nuansa dan knowledge partner lainnya. Kegiatan terbuka bagi individu maupun tim yang memiliki solusi dan inovasi di sektor e-mobility ataupun ekosistem pendukungnya.

Tony mengulas Kementerian ESDM tengah menyusun grand strategi energi guna mempercepat transisi energi demi mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Menurutnya, sektor penyediaan energi di Indonesia menghadapi tantangan meningkatnya demand sedangkan kapasitas pasokan energi yang terbatas.

ADVERTISEMENT

Adapun pengembangan kendaraan listrik di Indonesia yang menjadi salah satu visi Indonesia di pengembangan energi, diproyeksi semakin. Percepatan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle) sebagai mobilitas , lanjut Tony, salah satu solusi mengurangi emisi dalam grand strategi energi nasional.

"Ini adalah arah kita ke depan yang tidak akan terhindarkan, untuk melakukan transformasi energi di sektor transportasi ke arah energi yang bebas fosil. Melalui hackathon ini, kami harap dapat lebih banyak lagi dijaring ide dan inovasi di sektor energi yang belum terpikir oleh banyak orang," papar Tony.

Sebagai informasi, New Energy Nexus Indonesia sebelumnya menggelar hackathon di tahun 2020, mengangkat tema kesehatan dan produktivitas, sejalan dengan tantangan yang dihadapi saat pandemi COVID-19.

"Kenapa hackathon kali ini bertema electric mobility, karena kami melihat sektor ini sedang berkembang dan akan mampu menjadi salah satu penggerak ekonomi dan inovasi di Indonesia ke depannya. Sehingga penting untuk menyediakan ruang dan tempat serta dukungan bagi startup berbasis EBT terutama mereka yang bergerak di electric mobility," terang Program Director New Energy Nexus Indonesia Diyanto Imam.

Ia menambahkan hackathon [RE]energize Indonesia juga menandai tahun ketiga perjalanan New Energy Nexus Indonesia untuk ikut membangun ekosistem startup energi terbarukan yang inklusif melalui pendanaan, program inkubasi dan akselerasi, dan jaringan. Sampai saat ini, New Energy Nexus sudah menyelesaikan 7 angkatan program inkubasi dan akselerasi, serta membimbing lebih dari 40 startup energi terbarukan dalam mengasah strategi bisnis dan inovasi mereka.

Pemenang hackathon akan meraih total hadiah sebesar Rp 100 juta, dan mendapatkan akses ke program Smart Energy Incubation and Acceleration yang dirancang untuk mendukung startup energi pintar dan terbarukan di Indonesia. Diyanto menguraikan melalui SUPER CHARGE E-Mobility Ecosystem in Indonesia, New Energy Nexus Indonesia juga berharap dapat mengidentifikasi dan mendukung solusi yang tidak hanya dapat mengatasi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas serta peluang-peluang ekonomi bagi jutaan




(akn/hns)

Hide Ads