Meski disetop atau diterminasi, ke-12 proyek itu nantinya akan diganti dengan proyek transmisi listrik, sehingga tidak mengorbankan pasokan di daerah tersebut.
"Terminasi di sini tidak serta merta mengorbankan pasokan di daerah itu, terminasi itu konteksnya digantikan dengan proyek lain artinya dengan cara membangun tranmisi di situ, melakukan ekstensi, narik kabel, diteruskan narik kabelnya, sehingga kemudian pembangkit di situ tidak diperlukan lagi," terangnya.
Selain itu, ada 22 proyek lainnya yang terkendala. Akan tetapi, 7 di antaranya kini sudah beroperasi kembali dan 15 lainnya masih dalam proses penyelesaian pembangunannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun penyebab dibalik terkendalanya proyek-proyek pembangkit tersebut tidak lain karena masalah pendanaan. Banyak lembaga keuangan asing yang menarik diri dari proyek-proyek energi fosil. Hal itu tentu berdampak pada pengembangan energi di Indonesia sebab pembangkit listrik di dalam negeri masih menggunakan energi fosil seperti batu bara.
"Lembaga keuangan di luar negeri banyak yang men-declare tidak akan lagi membiayai, artinya proyek itu tidak akan terlaksana kalau enggak ada yang membiayai karena enggak mungkin semuanya dibangun dengan equity," tuturnya.
(fdl/fdl)