PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali memastikan ketersediaan sumber energi baru terbarukan (EBT) di Bali cukup melimpah. Berbagai potensi EBT itu mulai dari panas bumi hingga tenaga arus laut.
"Potensi EBT yang dapat dikembangkan di Bali antara lain tenaga panas bumi sebesar 65 MW yang berlokasi di Banyuwedang, Seririt, Batukaru, Penebel, Buyan dan Beratan dan Kintamani," kata Senior Manager Perencanaan PT PLN (Persero) UID Bali, Putu Putrawan dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Kamis (10/6/2021).
"Potensi lainnya seperti tenaga air sebesar 30 MW, tenaga surya 100 MWp. Potensi tenaga sampah 15 MW, tenaga angin 30 MW, dan tenaga arus laut sebesar 12 MW," imbuh Putrawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putrawan menjelaskan, total bauran energi EBT terhadap seluruh sumber energi listrik lainnya di Bali saat ini sebesar 0,12 persen, dan diupayakan terus meningkat.
"Kami berupaya agar angka ini dapat meningkat di tahun-tahun mendatang untuk mencapai 23 persen pada bauran energi di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional yang telah ditetapkan," kata Putrawan.
Salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan bauran energi ini adalah dengan memanfaatkan pembangunan photovoltaic (PV) pada atap-atap bangunan, termasuk di berbagai kantor PLN. Hingga kini, total pelanggan PLTS di Bali ada sebanyak 128 pelanggan.
"Menurut data kami, total pelanggan PLTS atap di Bali baik yang on grid (tersambung ke jaringan PLN) maupun tidak, saat ini sebanyak 128 pelanggan dengan total kapasitas 1.514.447 Wp, dan kami yakini jumlah ini akan bertambah," ungkapnya.
Lanjut ke halaman berikutnya, masih ada soal informasi energi baru terbarukan di Bali.