Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan pihaknya akan menghapus fasilitas kartu kredit bagi dewan direksi, komisaris, hingga manajer.
Ahok menyatakan keputusan ini sudah disetujui oleh semua pihak dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Mulai dari dewan direksi hingga komisaris tak ada yang menolak usulan penghapusan fasilitas kartu kredit.
"Secara lisan, para dekom (dewan komisaris) dan dewan direksi tidak ada yang keberatan di RUPS atau menolak usulan penghapusan kartu kredit korporasi," kata Ahok melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (15/6/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir juga dikatakan Ahok sudah setuju dengan rencana penghapusan kartu kredit korporasi ini.
"Itu teknik operasional. Prinsipnya Pak Menteri setuju, tetapi karena dalam RUPS diwakili surat kuasa, tidak spesifik bicara setuju," kata Ahok.
Ahok belum menjelaskan apakah kebijakan ini sudah dibuat aturan internalnya atau belum. Meski begitu, Ahok menegaskan sejak RUPS Pertamina kemarin, dirinya telah melarang fasilitas kartu kredit.
Dia pun sudah meminta yang memiliki kartu kredit perusahaan segera menutupnya atau mengembalikannya kepada perusahaan. "Kemarin saya sudah sampaikan di RUPS. 'Mulai hari ini tidak boleh makai kartu kredit perusahaan lagi', segera ditutup dan kembalikan," tegas Ahok.
Apa alasan di balik keputusan Ahok untuk menghapus fasilitas kredit pejabat Pertamina?