Luhut memaparkan beberapa kawasan industri yang mengembangkan produk turunan nikel dan bauksit. Ketujuh kawasan tersebut antara lain kawasan Galang Batang dengan nilai total investasi sebesar US$ 2,5 miliar (target operasi tahun 2021), kawasan industri Morowali Utara dengan nilai total investasi sebesar US$ 4.19 miliar (target operasi pada kuartal keempat tahun 2021), dan kawasan industri Tanah Kuning dengan nilai total investasi yang akan dikucurkan secara bertahap sebesar US$ 60 miliar (target operasi tahun 2022).
Selain kawasan-kawasan itu, Menko Luhut juga menyebutkan nilai investasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Indonesia Weda Bay Industrial Park yang masing-masing sebesar US$ 10 miliar. Dengan membangun kawasan industri yang terintegrasi, menurutnya ongkos produksi menjadi semakin murah. "In the end, cost kita jadi sangat murah, otomatis harga jual nikel olahan kita jadi bersaing sehingga China menerapkan kebijakan dumping ke Indonesia,"bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal baru yang juga disampaikan oleh Menko Luhut kepada peserta kegiatan pembekalan Lemhanas adalah tindak lanjut dari pembicaraan via Zoom antara dirinya dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falih pada Hari Rabu (16-6-20210.
"Tanggal 24 (Juni) kami janjian akan zoom call dan fokus mendiskusikan mengenai investasi pada Sovreign Wealth Fund, pembangunan ibu kota baru, fokus penanaman 11 juta pohon di Aran Saudi, penanganan perubahan iklim dan investasi di sektor energi terbarukan," katanya.
Terakhir, Luhut berpesan agar para peserta pembekalan yang terdiri dari 70-an orang tersebut dapat belajar dari pengalaman pemerintah. "Dalam proses pengambilan keputusan di satuanmu jangan hanya lihat satu sisi saja, tapi harus mempertimbangkan dari berbagai angle (sudut), semua harus diselesaikan secara terintegrasi,"ingatnya.
Selain itu, sebagai pimpinan, Luhut juga mengatakan agar selalu mengecek implementasi kebijakan atau keputusan yang telah diambil dengan cara membentuk gugus tugas. "Bikin task force (gugus tugas) untuk lihat ke bawah dengan time table yang jelas sehingga progres dapat dimonitor,"pintanya.
Kegiatan Pembekalan Studi lapangan mengenai industri Strategis Nasional Lemhanas ke-61 ini juga dihadiri oleh Wagub Lemhanas RI Wieko Syofyan, dan Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhanas
(hns/hns)