PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. Bisnis ini digarap PT Bakrie Autoparts bekerja sama dengan perusahaan asal China BYD Auto.
Berapa modal yang disiapkan BNBR?
"Dari sisi dana kira-kira untuk working capital sekitar US$ 30 juta. Lalu untuk nanti industrialisasi maksudnya membuat pabrik untuk bisa melakukan import substitution dari komponen-komponennya itu sampai sekitar US$ 50 juta," terang Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie dalam press conference virtual, Jumat (25/6/2021).
"Semua dana ini kita dapat dari internally generated cashflow dan juga tentunya dari kerja sama dengan bidang perbankan maupun tender financing dan tidak lupa walaupun jumlahnya tidak besar kerja sama dengan quantum fund, ini juga kita berapa pendanaan dari sisi equity," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi mengatakan bus listrikt tersebut merupakan yang pertama diujicoba secara komersial di jalur TransJakarta. Semua prosesnya dinilai telah lulus legalitas dan teknis untuk diujicoba.
"Kita ingin memperbaiki sistem, mengurangi polusi di suatu kota jelas kita harus menggunakan bus karena bus memberikan kontribusi paling besar di kota mana pun bus berada," tuturnya.
Sebagai pemesanan pertama, Bakrie Autoparts akan memasok 30 unit bus listrik yang mana 20 unit rencananya dipasok ke TransJakarta.
"Spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat ujicoba, dengan lantai rendah (lowdeck), dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta," jelas Dino.
Ke depan, perseroan juga mengaku siap menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021.
Unit yang akan diproduksi itu nantinya berupa Completely Knocked Down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal. Saat ini, Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan karoseri tersebut dan siap menerima pesanan dari TransJakarta.
Akhir tahun 2021 ini perseroan berencana untuk melakukan ground breaking fasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektare (Ha) di Bakauheni, Lampung. Fasilitas assembly line ini konstruksinya direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar US$ 50 juta.
(aid/hns)