Gunakan Teknologi Bersih
Sejalan dengan langkah menekan penurunan emisi gas rumah kaca yang berasal dari sektor energi, Kementerian ESDM mencari terobosan baru melalui penggunaan teknologi berbasis energi bersih. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan batu bara di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu upaya pemerintah saat ini adalah mendorong agar batu bara dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan. Kita selalu berusaha menggunakan teknologi batu bara dengan cara yang lebih bersih," tegas Ridwan.
Ridwan mengakui dari total 1.262 Giga Ton emisi CO2 yang dihasilkan di Indonesia, sebanyak 35% berasal dari pembangkit listrik batu bara. "Di sisi lain, ini bisa menjadi potensi Indonesia memproduksi metanol," ungkapnya.
Menurutnya, ada dua tantangan yang tengah dihadapi dalam, yaitu penguasaan teknologi dan menciptakan skala keekonomian. "Tantangan ini besar sekali sehingga berbagai proyek hilirisasi batu bara yang sudah dicanangkan belum sesuai ekspektasi," jelasnya.
Teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), diyakini akan mengurangi emisi CO2 akibat pembakaran batu bara. "Berdasarkan studi PLN dan World Bank tahun 2015, CCUS secara teknis layak untuk dikembangkan di Indonesia," pungkasnya.
(akd/hns)