PT Pertamina (Persero) baru saja meresmikan 6 subholding. Untuk mengontrol bisnis 6 subholding tersebut, Pertamina membuat Pertamina Integrated Command Center (PICC).
PICC merupakan pusat big data Pertamina yang memiliki 4 fungsi, yakni pertama sebagai integrator dan koordinator atas aktivitas memonitor operasional, baik yang bersifat core, critical maupun supporting process. Kedua, PICC akan menjadi single source of truth yang diperlukan baik di lingkungan internal Pertamina Group dengan data terintegrasi.
Ketiga, PICC berfungsi melakukan analisa data menjadi informasi, mendeteksi data, anomali, menguji kehandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan. Keempat, PICC merupakan sistem yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti keadaan anomali yang ditemukan sekaligus memberikan rekomendasi bagi top manajemen Pertamina Group.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN 1 Pahala N Mansury, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau PICC yang terletak di lantai 21 Graha Pertamina, Jakarta (10/9).
Pada acara peresmian subholding Pertamina yang dilaksanakan sebelum peninjauan, Erick menyampaikan saat ini dunia bisnis dituntut untuk terus berinovasi, termasuk Pertamina. Salah satu inovasi yang harus dilakukan adalah digitalization serta Research and Development yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan kelas dunia.
"Banyak sekali perusahaan dunia yang tadinya bergantung pada sumber daya alam tergeser ke teknologi. Sekarang perusahaan energi global di Top 10 tinggal Aramco, selebihnya sudah diduduki oleh technology company dan investment company," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/9/2021).
"Ini artinya, meski Pertamina merupakan perusahaan energi, tapi bidang research and development untuk digitalisasi menjadi sangat penting agar bisnis terus berkembang," ujar Erick.
Hal senada disampaikan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Menurutnya, kehadiran PICC menjadi salah satu inovasi Pertamina untuk menjadi global energy champion.
"Dengan adanya fasilitas ini, Pertamina bisa menerapkan satu strategi secara menyeluruh demi memberikan efisiensi sekaligus mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang, sehingga akuntabilitas Pertamina Group tetap terjaga," jelasnya.
Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama, juga menyatakan bahwa dengan adanya Command Center akan memperbaiki tahapan pekerjaan seluruh lini bisnis Pertamina. Oleh karena itu, ia meminta seluruh manajemen holding dan subholding mulai belajar membuat keputusan dari data yang ada di layar besar Command Center.
"Fasilitas ini seperti ruang perang, seluruh jenderal bisa menganalisis data di sini untuk mengambil langkah kebijakan ke depan," ujarnya.
"Ini terobosan yang sangat bagus dan harus terus dikembangkan untuk tujuan efisiensi. Kita bisa memanfaatkan semua data untuk membuat kebijakan yang tepat. Dewan komisaris akan sering datang untuk bertukar pikiran dan melihat perkembangannya," imbuh Ahok.
Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui fasilitas yang ada di PICC >>>