Berbagai faktor ini dapat membuat jutaan orang Uni Eropa mengalami krisis energi yang membuat banyak orang tidak dapat mengakses jaringan listrik dan gas karena tidak mampu membayar tagihannya.
"Risiko jatuh ke dalam kemiskinan energi di dalam populasi Eropa adalah dua kali lipat risiko kemiskinan umum," kata Bouzarovski.
"Antara 20% dan 30% populasi Eropa menghadapi kemiskinan umum, sementara hingga 60% menderita kemiskinan energi di beberapa negara," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna mengatasi permasalahan ini, para ahli dan juru kampanye berpendapat kalau Uni Eropa harus membuat undang-undang larangan pemasok memutuskan rumah tangga dari sumber energi mereka dapat menjadi solusi jangka pendek. Tetapi mereka memperingatkan bahwa hanya mengurangi ketergantungan pada gas dan memperkenalkan lebih banyak energi terbarukan ke dalam bauran energi dapat menjinakkan lonjakan harga dalam jangka panjang.
"Kita harus melihat akses ke energi sebagai hak asasi manusia dengan cara yang sama seperti kita melihat akses ke air sebagai hak asasi manusia," kata Martha Myers, juru kampanye keadilan iklim dan energi di Friends of the Earth Europe, yang merupakan bagian dari Right ke Koalisi Energi.
(ara/ara)