Pembangunan 'SPBU Listrik' Digeber tapi Teknisinya Langka, Gimana Nih?

Pembangunan 'SPBU Listrik' Digeber tapi Teknisinya Langka, Gimana Nih?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Okt 2021 11:37 WIB
PT PLN (Persero) luncurkan aplikasi Charge-In. Aplikasi ini membantu pengguna kendaraan listrik mencari SPKLU terdekat hingga monitor pengisian daya.
Foto: Grandyos Zafna

Nah, sejauh ini di Indonesia sudah ada 187 SPKLU, bila dihitung dengan standar pekerja di SPKLU tadi maka butuh 1.870 pekerja yang tersertifikasi. Masalahnya, saat ini dari kebutuhan itu cuma ada 87 pekerja yang tersertifikasi.

Bila dirinci total kebutuhan petugas konsultasi ada 187, namun saat ini baru ada 17 orang yang punya sertifikat. Kemudian petugas pemasangan kebutuhannya ada 935 orang, yang sudah tersertifikasi baru 13 orang.

Petugas pengujian totalnya butuh 187 orang namun baru ada 1 orang yang punya sertifikat. Lalu, petugas pengoperasian yang dibutuhkan ada 187 namun yang punya sertifikat baru 28 orang. Terakhir untuk petugas pemeliharaan butuh 374 orang, tapi yang bersertifikat baru 28 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SPKLU itu sampai September ada 187 maka proyeksi kami itu harusnya total pekerjaan di SPKLU harusnya melibatkan 1870 orang tenaga teknis. Sampai sekarang jauh sekali, baru 87 orang yang tersertifikasi," ungkap Rida.

"Ini lah pentingnya sosialisasi ke pengusaha SPKLU agar masing-masing itu kompetisinya diperhatikan," tambahnya.



Simak Video "Intip Kesiapan SPKLU PLN, Jakarta-Denpasar Aman!"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/ara)

Hide Ads