'Putra Petir' Ungkap Sulitnya Kembangkan Mobil Listrik Made in RI

'Putra Petir' Ungkap Sulitnya Kembangkan Mobil Listrik Made in RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Okt 2021 13:27 WIB
Tim detikcom membuktikan seberapa tangguh mobil listrik bisa dikendarai untuk perjalanan jarak jauh. Hyundai Ioniq langsung gas Jakarta-Bali.
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Ahli kendaraan listrik nasional Ricky Elson buka-bukaan soal sulitnya pengembangan mobil listrik nasional. Pria yang memiliki julukan Putra Petir ini menyoroti minimnya pendampingan pemerintah pada pengembangan mobil listrik yang dilakukan para praktisi di Indonesia.

Sebagai contoh saja, dalam membuat prototipe ataupun komponen mesin mobil listrik dibutuhkan alat laser cutting untuk memotong besi menjadi komponen mesin. Sejauh ini alat seperti itu masih langka di pusat-pusat riset, misalnya saja di bengkel-bengkel yang ada di universitas teknik.

"Seharusnya peralatan peralatan macam laser cutting seperti ini ada di pusat pengembangan. Baik di BPPT atau bengkel-bengkel di universitas supaya satu hari bisa bikin 10-20 prototipe," ungkap Ricky Elson dalam webinar Kementerian ESDM, Rabu (13/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang para pengembang mobil listrik butuh bantuan untuk berbagai mesin dan alat penunjang pembuatan komponen mobil listrik.

"Tidak apa-apa kita investasi Rp 40-50 miliar buat anak-anak," kata Ricky Elson.

ADVERTISEMENT

Sampai saat ini, dia mengaku masih melakukan riset dan pengembangan mobil listrik lewat yayasan Lentera Bumi Nusantara.

Pengembangan mobil listrik harus dilakukan di RI. Cek halaman berikutnya.

Ricky Elson mengatakan pengembangan mobil listrik harusnya bukan cuma bicara soal sosialisasi atau pembuatan regulasi belaka. Namun, riset dan pengembangan juga harus dilakukan di dalam negeri agar Indonesia tidak hanya menjadi penikmat teknologi yang sudah jadi saja.

"Kita ini mobil listrik ini bicara siapa yang cepat bergerak bukan siapa cepat webinar sosialisasi, bikin aturan, dan akhirnya tidak memberikan kesempatan pada potensi yang besar di Indonesia," kata Ricky Elson.

Dia bilang, kalau hanya bicara percepatan penggunaan mobil listrik tanpa dibarengi riset dan pengembangan kemungkinan industri kendaraan listrik di Indonesia baru bisa terwujud 20-30 tahun lagi. Jauh tertinggal dengan tren dunia.

"Kalau bicara percepatan, di tahun ini ada sekian ribu mobil listrik saja ini sangat jauh, dari kaca mata saya kalau begitu saja saya melihat kendaraan listrik ini akan terwujud 20-30 tahun lagi," ungkap Ricky.



Simak Video "Wujud Mobil Listrik dari Opel: Imut-imut, Harganya Cuma Rp 108 Jutaan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads