Masak Tak Bakal Lagi Pakai LPG, Pengusaha Ngaku Belum Ada Sosialisasi

Masak Tak Bakal Lagi Pakai LPG, Pengusaha Ngaku Belum Ada Sosialisasi

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 13:06 WIB
Salah satu depot LPG di Tangsel
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Mulai tahun depan, pemerintah berencana mulai menggantikan penggunaan LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether) dalam kebutuhan rumah tangga seperti memasak.

detikcom mencoba mendatangi sejumlah depot gas LPJ. Salah satunya PT Paramita Mitra Makarya, mengungkapkan meski sudah mengetahui cukup lama rencana pemerintah akan mengganti LPJ ke DME, pihaknya mengaku sejauh ini belum ada sosialisasi mengenai penggantian LPG ke DME.

"Kalau infonya sudah lama memang dari awal tahun ini. Udah lama memang tetapi hanya selentingan tetapi nggak ada kelanjutannya seperti apa. Rapat mengenai ini juga belum ada. Sejauh ini sosialisasi nggak ada juga. Biasanya kan disosialisasikan ya harusnya," kata Petugas Administrasi PT Paramita Mitra Makarya, Mita, saat ditemui detikcom, Jumat (12/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun berharap pemerintah mengadakan sosialisasi terlebih dahulu mengenai penghapusan LPJ ini. Jangan secara tiba-tiba akan diganti begitu saja.

"Kalau nanti sampai diganti, mungkin bingung juga ya. Tetapi harus disosialisasiin terlebih dahulu, nggak yang tiba-tiba diganti. Kayka waktu itu kan ada gas ukuran 3 kg datang kan sosialisasi dulu ya,"jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Sejauh masih seperti itu, kita juga masih mengikuti. Mungkin ke depannya gimana atau lebih murah dari 3 kg ya nggak tau, " tambahnya.

Di temui terpisah, depot gas LPJ, PT Trimita Utama juga mengatakan peralihan LPG ke DME ini sudah wacana lama. Diungkapkan selama ini belum ada kelanjutan dari rencana tersebut.

"Infonya sebenarnya itu ya wacana lama. Tetapi seperti wacana aja. Nggak pernah ada kelanjutannya, namanya juga wacana kan," kata Administrasi PT Trimita Utama, Lisma saat ditemui detikcom, Jumat (12/11/2021).

Bahkan, Ia mengatakan untuk informasi tahun depan peralihan LPG ke DME mulai direalisasikan belum diketahuinya.

"Kalau rencana mulai tahun depan gitu belum ada informasi apa-apa sih sampai sekarang. Warga memang lebih tahu ya, tapi kami sendiri belum tahu,"

Jadi, pihaknya belum ada persiapan apapun karena belum ada info lebih lanjutan secara langsung, baik dari Pertamina maupun Pemerintah.

"Tetapi nggak tahu ya kalau nanti ada rapat dengan Pertamina bulan ini atau awal bulan depan. Mungkin akan dikasih tahu," tambahnya.

Simak juga Video: Tangki Pertamina di Cilacap Terbakar, Pasokan BBM dan LPG Aman?

[Gambas:Video 20detik]



Dari catatan detikcom, wacana adanya gas yang akan menggantikan LPG yakni DME sudah ada dari tahun beberapa tahun sebelumnya. Misal juga pernah digembar-gemborkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Informasi ini ada dalam pemberitaan 2018.

Kala itu Jonan mengungkap masih tengah mencari cara untuk mendorong pemanfaatan batu bara untuk diubah menjadi gas atau bahan bakar cair (coal to dimethil either/DME). Langkah tersebut sebagai cara untuk mengurangi impor gas cair liquified petroleum gas (LPG).

Kemudian, pada 2020 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pernah mengungkap pihaknya tengah menekankan proyek pabrik hilirisasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Jadi, pabrik ini akan melakukan pemrosesan batu bara menjadi dimethyl eter (DME) yang merupakan alternatif pengganti LPG.

"Insyaallah memang akan ditandatangani di November, kami berupaya agar menjadi kado ulang tahun buat Indonesia," kata Direktur Utama PTBA Arvian Arifin dalam konferensi pers virtual, Jumat (6/11/2020).

Rencana perusahaan kala itu, pabrik tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME.


Hide Ads