Kasus kebakaran tangki di kilang Pertamina sudah berulang kali terjadi. Hal itu menyita perhatian publik hingga muncul spekulasi adanya sabotase dan tindakan kesengajaan.
Sepanjang 2021, tercatat ada 3 kali kebakaran tangki terjadi di lingkup kilang minyak Pertamina. Peristiwa pertama pada Akhir Maret 2021, di mana kebakaran terjadi di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kemudian pada 11 Juni 2021, Kilang Cilacap dengan tangki berisi benzene pun pudes terbakar. Terakhir, pada 13 November 2021, kebakaran kembali menghanguskan 31 ribu kiloleter Pertalite di kawasan kilang Pertamina di Cilacap.
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok pun akhirnya buka suara. Dia mengatakan, untuk menjawab terkait dugaan sabotase, ia meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini.
"Harus pembuktian dari kepolisian," kata Ahok, Selasa (16/11) dikutip Rabu (17/11/2021).
Ahok mengatakan, pendapatnya terkait kasus ini sudah disampaikan ke kalangan internal Pertamina. Minggu depan, kata dia, Pertamina akan menyampaikan jawaban atas dugaan-dugaan terkait penyebab kebakaran ini, termasuk adanya sabotase.
"Minggu depan pihak manajemen akan sampaikan jawaban atas dugaan dugaan kami," ujar Ahok.
"Pertanyaannya ke teknis, kenapa tanki bisa kesambar petir dengan sistem antipetir dan tangki yang udah jelas diaudit berfungsi baik dengan bahan tangki baja tebal dan double dinding," sambungnya.
Sebelumnya, dia juga mengakui bahwa kebakaran ini sering terjadi dan menegaskan agar penyebabnya dipastikan. "Hati-hati, dan pastikan penyebabnya, karena sudah sering terulang yang sama," kata Ahok kepada detikcom, Sabtu (13/11/2021).
(fdl/fdl)