Pengamat Duga Ada yang Cari Untung dari Kebakaran di Kilang Cilacap, Siapa?

Pengamat Duga Ada yang Cari Untung dari Kebakaran di Kilang Cilacap, Siapa?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2021 18:07 WIB
Kebakaran terjadi di kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut
Kebakaran Kilang Cilacap (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Kilang Cilacap Pertamina kembali lagi terbakar untuk kedua kalinya dalam setahun ini. Insiden ini diduga dilandasi kesengajaan.

Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi. Dia menilai di balik kebakaran yang terjadi di Kilang Cilacap ada pihak-pihak yang memburu keuntungan dari impor BBM.

Dia bilang dengan adanya kebakaran kilang, maka ada BBM yang ikut terbuang-buang percuma. Bila satu tangki terbakar habis saja, maka tangki itu harus diisi lagi untuk menjaga pasokan BBM di pasar tetap aman. Dari situ lah menurutnya impor BBM akan dinaikkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa Cilacap dan Balongan yang terakhir terbakar? Karena ini kilang dua adalah yang cukup besar dan tempat simpan BBM yang besar untuk pasokan di Jawa. Kalau kebakaran itu kan habis dia, harus tetap dipasok. Kalau misalnya tidak segera diisi, maka pasti akan mengganggu pasokan," kata Fahmy dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (19/11/2021).

"Maka dia langsung diisi kan, dari mana isinya? Dari impor," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Nah bila ada impor yang meningkat menurutnya ada beberapa pihak yang berburu rente di baliknya. Pihak-pihak ini sengaja membuat kilang terbakar.

"Kalau ada kebakaran kan bisa meningkat, ini lah untungnya pemburu rente itu bisa dapat dari impor," kata Fahmy.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Berdasarkan pengalaman Fahmy saat masih menjadi tim anti mafia migas, pihaknya sempat menemukan ada upaya dari banyak pihak untuk menyulitkan Pertamina membangun dan mengoperasikan kilang. Hal itu dilakukan agar ketahanan BBM di dalam negeri gagal dilakukan, sehingga impor terus dilakukan.

"Saya dulu pernah jadi anggota tim anti mafia migas, hasil kajian kami menemukan ada upaya sistemik dari pemburu rente untuk cegah kilang kilang tidak dibangun dan ganggu eksisting kilang, tujuannya apa," ungkap Fahmy.

"Kalau itu terganggu maka pasti akan ada impor, impor ini lah mereka jadikan lahan pemburu rente," ujarnya.

Di sisi lain, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar menegaskan dalam kebakaran terakhir yang terjadi di Cilacap, jumlah BBM yang ikut terbakar dan terbuang tidak banyak jumlahnya. Menurutnya, para pekerja telah melakukan pemindahan BBM dari tangki yang terbakar sebelum isinya habis terbakar.

"Nggak terbakar keseluruhan kemarin, teman-teman cilacap mentransfer minyak ke tangki lain sebelum itu habis terbakar, sehingga yang terbakar nggak sampai sepertiganya," ungkap Arie dalam acara yang sama.

Arie juga menepis pernyataan Fahmi bahwa ada upaya menambah impor BBM di balik kebakaran yang terjadi. Dia mengatakan Pertamina berusaha menekan impor migas. Salah satu caranya adalah memaksimalkan kilang yang untuk memproduksi BBM yang banyak digunakan di masyarakat.

"Komitmen kami memang tidak akan menambah defisit impor migas. Kalau pun Pertamina tanpa harus impor kita bisa melakukan switch occupancy," ungkap Arie.


Hide Ads