Premium-Pertalite Mau Dihapus, Apa Dampaknya ke Masyarakat?

Premium-Pertalite Mau Dihapus, Apa Dampaknya ke Masyarakat?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 26 Des 2021 12:45 WIB
Pertalite seharga Premium
Foto: Herdi Alif Alhikam
Jakarta -

Pemerintah berencana menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Masalah lingkungan menjadi alasan untuk menghapus BBM RON 88 dan 90 tersebut.

Saat ini, masa transisi tengah berlangsung di mana Premium akan digantikan Pertalite. Selanjutnya, masyarakat akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan.

Lalu, apa dampaknya jika Premium dan Pertalite dihapus?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, penghapusan Premium tidak akan berdampak pada masyarakat. Sebab, saat ini konsumsinya relatif kecil.

"Penghapusan Premium tidak akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Alasannya, konsumen Premium sudah semakin kecil," katanya kepada detikcom, Minggu (26/12/2021).

ADVERTISEMENT

Lain halnya jika Pertalite dihapus. Penghapusan BBM ini akan berdampak pada inflasi dan menggerus daya beli masyarakat.

"Kalau Pertalite juga dihapuskan akan mempunyai dampak terhadap inflasi, yang akan menggerus daya beli masyarakat. Pasalnya, sebagian besar konsumen sudah migrasi dari Premium ke Pertalite, sehingga konsumen Pertalite saat yang terbesar," katanya.

Maka itu, itu berharap tahun depan pemerintah menghapus Premium tapi tidak menghapus Pertalite.

Senada, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan memperkirakan, Premium akan dihapus tahun depan. Dia menjelaskan, konsumsi Premium relatif kecil jika dibanding dengan konsumsi produk BBM yang lain.

"Saya kira yang pertama kali dihapuskan tahun depan itu lebih ke Premiumnya ya. Karena memang kalau saat ini konsumsi Premium saya lihat sudah menurun bahkan berdasarkan data saat ini konsumsi premium 7,8% jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM termasuk solar. Tapi kalau untuk dengan gasoline itu hanya 11,7%," terangnya.

Dia berpandangan, jika Premium yang saat ini penugasan dihapus, maka harus ada perubahan regulasi. Kemudian, memasukkan Pertalite sebagai pengganti Premium. Dengan menjadi BBM penugasan, Pertalite akan mendapat dana kompensasi dari pemerintah.

"Karena kalau kita tahu saat ini harga Pertalite jauh sekali di bawah harga keekonomian, bahkan selisihnya hampir Rp 4.000 kalau nggak salah. Kalau saya itung angkanya Rp 3.000 sampai Rp 4.000," terangnya.



Simak Video "Video: Rencana Google Luncurkan YouTube Premium versi Low Budget"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads