Bensin Premium Dihapus, Ma'ruf Amin: Dalam Rangka Energi Hijau

Bensin Premium Dihapus, Ma'ruf Amin: Dalam Rangka Energi Hijau

Dwi Andayani - detikFinance
Selasa, 28 Des 2021 13:01 WIB
Pengendara motor mengisi BBM jenis Pertalite di sebuah SPBU Pertamina di Jakarta, Jumat (24/12/2021). Pemerintah berencana menghapus BBM RON 88 Premium  dan RON 90 Pertalite sebagai upaya  mendorong penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Bensin Premium Mau Dihapus
Jakarta -

Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dipastikan dihapus tahun 2022. Banyak alasan kenapa bensin beroktan 88 ini akhirnya dihilangkan dari peredaran.

Salah satu alasan penghapusan disampaikan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Menurutnya, bensin Premium dihapus sejalan dengan rencana Indonesia menuju energi hijau, road map yang sudah disusun oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Itu pertama dalam rangka energi hijau ya. Ini juga, dan yang kedua tentu juga ada aspek lain efisiensi, tetapi yg nomor satu itu. Oleh karena itu kita akan mulai 2022 ini," katanya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wacana penghapusan BBM Premium ini memang sudah sejak lama didengungkan. Namun, rencana itu tak kunjung terealisasi dan Premium masih ada hingga saat ini meski hanya di beberapa daerah.

Sulitnya menghapus Premium diduga karena adanya mafia migas atau pemburu ritel impor. Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun sependapat dengan kabar tersebut.

ADVERTISEMENT

Ahok mengatakan, untuk menghasilkan Premium harus mengalami proses percampuran sehingga oktan turun. Padahal, kilang modern menghasilkan BBM dengan oktan tinggi. Ia pun mempertanyakan hal tersebut.

Ia juga bercerita, banyak yang menyuarakan Premium tidak boleh dihapus mengatasnamakan rakyat. Padahal, hampir 80% konsumen BBM memakai Pertalite.

"Kilang modern hasilkan BBM oktannya tinggi. Mau jualan Premium harus campur nafta buat turunkan lagi. Mungkin ini jadi kerjaan tambahan? Dan ada pemasok? Dan belinya terbatas dan tertentu? Dan sering sekali atas nama rakyat Premium nggak boleh dihapus. Faktanya hampir 80% pengisi BBM itu pakai Pertalite," kata Ahok.

Apa kata masyarakat dan netizen soal penghapusan bensin Premium? Lihat di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Tinggal 7 Negara yang Pakai Bensin Setara Premium, Masih Mau Pakai?

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, detikcom sudah menggelar polling demi mengumpulkan suara masyarakat terkait penghapusan BBM Premium ini.

Hasilnya ada 320 detikers yang ikut dalam polling ini. Sebanyak 268 orang memilih tidak setuju dan sisanya 52 memilih setuju.

Salah satu pembaca yang memilih tidak setuju karena berharap pemerintah memikirkan kesejahteraan masyarakat. "Ikut suara terbanyak & demi rakyat yang sejahtera bukan dibikin sengsara, gue pilih kagak setuju," tulis kaun Kang Kung.

Pembaca lainnya mengkhawatirkan angkutan umum yang saat ini tentu masih menggunakan BBM yang murah.

"Untuk usaha angkutan umum yang dikelola masyarakat seperti angkot, antar jemput anak sekolah, ojek tentu akan mati usaha. kalaupun menggunakan Pertamax, ongkosnya jadi berapa, karena Pertamax BBM tidak bersubsidi," kata Eben Damanik.

Sementara itu dari mereka setuju, ada pembaca yang menilai subsidi seharusnya diprioritaskan untuk kesehatan dan pendidikan. "Berikan subsidi hanya untuk kesehatan dan pendidikan," tulis ViverePericoloso.

Pembaca lain juga sepakat Premium dihapus, namun harus ada jaminan bahwa masyarakat mudah mendapatkan pekerjaan.

"Segala sesuatu yang berbau subsidi sebaiknya dihapus, biar rakyat belajar ada harga ygan harus dibayar, tapi dibarengi dengan kemudahan untuk mendapatkan kesempatan kerja," tulis Biwir Bawel.

Untuk melihat komentar detikers lainnya bisa lihat di berita aslinya di bawah ini:


Hide Ads