China 'Terjepit', Tak Dapat Pasokan Batu Bara dari RI-Australia

China 'Terjepit', Tak Dapat Pasokan Batu Bara dari RI-Australia

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 04 Jan 2022 15:55 WIB
Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Pemerintah mewajibkan perusahaan swasta, BUMN beserta anak perusahaan pertambangan untuk mengutamakan kebutuhan batu bara dalam negeri dan melarang perusahaan untuk melakukan ekspor batu bara selama satu bulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Larangan Ekspor Batu Bara/Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

Meskipun konsumsi listrik industri menyumbang lebih dari 60% dari total konsumsi listrik masyarakat, perlambatan kegiatan industri selama Tahun Baru Imlek akan membantu mengurangi konsumsi listrik.

"Kekurangan batu bara yang dihadapi negara pada Agustus tahun lalu tidak akan terjadi lagi," jelasnya.

China terpaksa berebut impor untuk memastikan pasokan batu bara untuk mengatasi krisis, sementara pihak berwenang juga mendesak penambang domestik untuk meningkatkan produksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan dari Guosheng Securities, kekurangan batu bara di China secara bertahap mereda dan harga telah menurun, tetapi penghentian total ekspor Indonesia kemungkinan akan memperketat pasokan, karena sekitar 5,3% dari total batu bara di China akan terpengaruh.

"Mengingat impor batu bara Australia masih terbatas, dan potensi volume impor dari negara lain juga terbatas, kesenjangan mungkin sulit untuk diisi dengan sumber dari negara lain dalam waktu singkat," kata laporan itu.

ADVERTISEMENT

Laporan lain dari SWS Research mengatakan bahwa persediaan batu bara di pembangkit listrik China mungkin turun ke tingkat yang sama seperti yang terlihat pada awal Oktober di puncak krisis listrik akibat larangan ekspor Indonesia, dengan sekitar 20 juta ton pasokan terganggu.


(toy/fdl)

Hide Ads