Kenaikan Harga LPG di Sri Lanka hingga Kazakhstan Rusuh, RI Adem Ayem

Kenaikan Harga LPG di Sri Lanka hingga Kazakhstan Rusuh, RI Adem Ayem

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 05 Jan 2022 15:43 WIB
Protesters try to speak to riot police as they gather in the center of Almaty, Kazakhstan, Wednesday, Jan. 5, 2022. Demonstrators denouncing the doubling of prices for liquefied gas have clashed with police in Kazakhstans largest city and held protests in about a dozen other cities in the country. Local news reports said police dispersed a demonstration of about a thousand people Tuesday night in Almaty and that some demonstrators were detained. (AP Photo/Vladimir Tretyakov)
Demo Kenaikan Harga LPG di Kazakhstan/Foto: AP/Vladimir Tretyakov

Namun Indonesia juga memiliki permasalahan energi dari sektor kelistrikan. Ternyata Indonesia terancam krisis energi karena pasokan batu bara untuk PLTU domestik jauh berkurang.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, menurut hasil pemetaan yang dilakukan ada sekitar 10 ribu megawatt (MW) PLTU yang terancam padam karena tidak adanya pasokan batu bara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi terjadinya power failure, listrik mati, itu kita nggak mau. Bayangin perhitungannya kalau batu bara nggak ada, bisa yang terancam ini 10 ribu MW, ini kerugiannya industri sama masyarakat bagaimana ini, kita nggak mau," terangnya usai melakukan sidak di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2022).

Lebih jauh Arifin menjelaskan, dari 10 ribu MW PLTU yang terancam itu sebagian besar dari PLTU Suralaya unit 1-7 dan PLTU Jawa-7. Artinya yang terancam mengalami gelap gulita adalah wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali).

ADVERTISEMENT

"Itu adanya backbone, nasional. Tetapi kalau di peta tadi itu terutama PLTU Suralaya 1-7 dan PLTU Jawa-7, total 5,4 GW. Jadi yang krisis itu di Jamali kalau sampai terjadi," terangnya.


(das/ara)

Hide Ads