Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan di Almaty, kota terbesar di negara Asia Tengah itu, dan di provinsi Mangistau di bagian barat tempat protes berubah menjadi kekerasan, kata kantornya pada Rabu pagi.
"Seruan-seruan untuk menyerang kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal," kata Tokayev dalam pidato lewat video beberapa jam sebelumnya, dikutip dari Antara yang melansir Reuters, Rabu (5/1/2021)
"Pemerintah tidak akan jatuh, tapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik," Tokayev
Polisi di Almaty menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa yang menyerbu kantor wali kota, koresponden Reuters melaporkan dari tempat kejadian.
Pemerintah negara kaya minyak itu mengumumkan Selasa (4/1/2021) malam pihaknya memulihkan beberapa plafon harga bahan bakar gas cair (LPG), setelah protes yang jarang terjadi mencapai Almaty menyusul kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.
Banyak orang Kazakhstan mengonversi mobil mereka menggunakan LPG, yang jauh lebih murah daripada bensin sebagai bahan bakar kendaraan di Kazakhstan karena plafon harga.
Pemerintah menyatakan harga LPG yang rendah tidak berlangsung lama dan menghapus batas atas harga itu pada 1 Januari. Setelah harga melambung, sejumlah unjuk rasa yang melibatkan ribuan orang terjadi pada 2 Januari di kota Zhanaozen, pusat minyak dan lokasi bentrokan yang mematikan antara pengunjuk rasa dan polisi satu dekade lalu.
Demontrasi menyebar ke mana-mana. Langsung klik halaman berikutnya
(hns/hns)