Pada kuartal I-2021, China mengalami rebound ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan, sementara kawasan euro mengalami penurunan lagi karena kebangkitan COVID-19. Selain itu, pelonggaran kuota produksi OPEC+ dan pemulihan permintaan global yang naik meningkatkan produksi minyak Kazakhstan sebesar 6% pada kuartal I-2021 dibandingkan dengan output terendah pada kuartal III-2020.
Indikator ekonomi jangka pendek juga menunjukkan beberapa perbaikan kegiatan ekonomi domestik, termasuk di sektor jasa. Kontraksi perdagangan eceran dan kargo angkutan berangsur-angsur mereda.
Kegiatan konstruksi telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil, didukung oleh kebijakan yang memungkinkan pensiunan untuk menarik sebagian tabungan mereka dan program pemerintah yang mempromosikan investasi perumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari peningkatan kegiatan ekonomi ini, PDB riil kuartal I-2021 tetap 1,5% lebih rendah dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi Kazakhstan akan tumbuh sekitar 3,2% pada tahun 2021. Lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan akan meningkat di sisa kuartal tahun 2021, didukung oleh konsumsi swasta dan inflasi yang lebih moderat, yang akan membantu meringankan kendala anggaran konsumen.
Langkah-langkah dukungan pemerintah pada investasi perumahan sebagian akan mengimbangi kelemahan dalam investasi non-perumahan dan mendukung pertumbuhan tahun ini.
Selain faktor penanganan pandemi COVID-19, ketahanan dan keberlanjutan pemulihan ekonomi di negara tersebut juga bergantung pada reformasi struktural dan penyesuaian kebijakan untuk menghadapi tantangan pembangunan baru.
Bank Dunia pun memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Kazakhstan mencapai 3,7% di 2022, dan 4,8% di 2023. Proyeksi tersebut dibuat sebelum memanasnya situasi di negara tersebut. Kita tunggu saja apakah gejolak yang terjadi akan membuat Bank Dunia mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Kazakhstan.
(toy/dna)