Krisis batu bara yang dihadapi oleh PT PLN (Persero) menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. Pengusaha menyoroti kesiapan pemerintah dalam melaksanakan transisi ke energi hijau (green energy). Nantinya tidak ada lagi pembangkit listrik tenaga fosil, termasuk batu bara.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Anggawira menekankan dalam kondisi seperti sekarang ini agar tidak saling menyalahkan, melainkan bersama-sama mencari solusi komprehensif dan kolaboratif.
"Hal-hal yang dilakukan oleh pemerintah dan mungkin sampai dengan Pak Presiden sendiri memberikan statement itu kan berarti sudah ada sense of urgency ya terhadap ketahanan energi kita," katanya kepada tim Blak-blakan detikcom seperti ditulis Senin (10/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berpendapat kebijakan penghentian ekspor batu bara bersifat jangka pendek. Artinya harus ada perbaikan tata kelola batu bara untuk menjamin ketahanan energi walaupun Indonesia sudah menggembar-gemborkan energi hijau.
"Tapi factually-nya kan fundamental listrik kita masih 80% mungkin 85% ini masih disokong oleh batu bara ya. Jadi itu yang perlu kita cermati dan saya rasa dalam konteks transisi energi kita juga tidak bisa gegabah juga, harus benar-benar hati-hati dan harus benar-benar terencana," tuturnya.
"Jadi poinnya menurut saya situasi yang kita hadapi di awal tahun ini seperti alarm ya yang menyadarkan kita, kita perlu melakukan collaborative action antar stakeholder untuk menyelesaikan persoalan ini," jelas Angga.
Oleh karena itu, menurut dia transisi menuju energi hijau harus dilakukan secara terukur. Jangan sampai hal itu sebatas menjadi kampanye saja.
"Transisi green energy jangan sampai hanya campaign doang gitu lho, tidak diikuti langkah-langkah yang terukur," tambahnya.
Indonesia sudah berkomitmen menghilangkan keberadaan pembangkit listrik tenaga fosil, salah satunya adalah PLTU batu bara. Pemerintah mulai menyiapkan skema pensiun dini bagi PLTU yang masih beroperasi.
Targetnya seluruh pembangkit listrik akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) mulai 2060, dan mulai 2030 tidak ada lagi pembangunan pembangkit listrik tenaga fosil.
(toy/dna)