Beberapa anggota DPR Komisi VII meminta agar anak usaha PT PLN (Persero), PT PLN Batubara dibubarkan. Permintaan ini menyusul ancaman krisis batu bara yang terjadi belakangan ini.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Golkar Bambang Patijaya mengatakan, PLN Batubara didirikan pada 2008 untuk mendukung kebutuhan pembangkit PLN. Namun, pada jalannya PLN Batubara malah sibuk dengan aktivitas bisnisnya sendiri.
"Saya mendapati data dan fakta ini banyak nih beberapa pengusaha yang curhat ke saya bahwa sebetulnya PLN Batubara ini terlalu sibuk dengan aktivitas bisnisnya. tidak men-support daripada kebutuhan PLN sendiri," katanya dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM, Kamis (13/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang ia terima, PLN Batubara lama melakukan pembayaran, sehingga para pengusaha tak mau berurusan dengan anak usaha PLN tersebut.
"Beberapa pengusaha melapor ke saya bahwa PT PLN Batubara ini bisa 5-6 bulan membayar kepada para pengusaha-pengusaha itu, pemilik tongkang dan sebagainya. Jadi pemilik tongkang itu pada nggak mau urusan dengan dia, menghindar semua," ujarnya.
Dari situ, ia meminta agar PLN Batubara dibubarkan. Menurutnya, PLN mesti disehatkan.
"Oleh karena itu saya pikir, PLN perlu kita sehatkan, kita pangkas jalur birokrasinya, dan saya sudah sampaikan terbuka bila perlu bubarkan saja PLN Batubara, nggak ada guna, nanti jadi banyak oknum tertentu saja, kan gitu. Kita jangan fasilitasi orang untuk korupsi," terangnya.
Baca juga: Luhut Minta PLN Batubara Dibubarkan! |
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga meminta PLN Batubara dibubarkan.
"Nggak ada (beli lewat trader). PLN Batubara kita minta akan dibubarin," tegas Luhut ditemui di kantornya, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).
Tonton video 'Kembali Buka Ekspor Batu Bara, Luhut Minta PLN Lebih Efisien':
Berlanjut ke halaman berikutnya.