Pertamina Dinilai Layak Investasi, Ini Alasannya

Pertamina Dinilai Layak Investasi, Ini Alasannya

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Senin, 31 Jan 2022 21:47 WIB
Gedung Pertamina Pusat
Foto: dok. Pertamina
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mendapatkan status investment grade atau layak investasi (Baa2, outlook stable) dari Lembaga pemeringkat internasional, Moody's Investor Service (Moody's). Pertamina dinilai mampu menjaga pertumbuhan bisnis intinya dengan kehati-hatian serta melakukan diversifikasi ke energi yang lebih bersih.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyambut baik status rating Pertamina. Dia berharap pencapaian ini dapat menjaga kepercayaan investor terhadap Pertamina, sehingga dapat terus membuka peluang akses pendanaan dari investor global.

"Ada tantangan yang harus kami jawab untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik sejalan dengan efisiensi yang dijalankan perusahaan. Dengan peringkat ini kami harap bisa mendukung Pertamina menghadapi transisi energi dan tantangan industri energi global, terutama dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk merealisasikan proyek strategis nasional," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fajriyah menambahkan, dengan penetapan Pertamina sebagai layak investasi, para investor tidak perlu ragu menanamkan modalnya di Pertamina Group, karena Pertamina memiliki kinerja dan prospek finansial yang baik.

Sejalan dengan tuntasnya restrukturisasi, tambah dia, Pertamina diharapkan dapat bergerak lebih gesit dan lincah untuk mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan nilai valuasi USD 100 miliar.

ADVERTISEMENT

"Di tengah tantangan pandemi COVID-19, Pertamina akan terus bergerak agresif meningkatkan produksi migas dan menuntaskan berbagai proyek penugasan pemerintah untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional," ujarnya.

Alasan Pertamina Layak Investasi >>>

Moody's yang merupakan lembaga pemeringkat rating independen menilai Pertamina memiliki peran krusial dalam eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, serta memiliki posisi penting pada segmen pengolahan, penjualan bahan bakar dan pipa gas.

Selain itu, Pertamina juga disebut memiliki bisnis terintegrasi dalam skala yang signifikan baik dari hulu hingga hilir. Berdasarkan hal tersebut, Moody's menilai dukungan dari pemerintah kepada Pertamina akan tetap kuat, termasuk dalam situasi yang menimbulkan tekanan bagi kinerja perseroan.

Dukungan kuat pemerintah juga terlihat pada penggantian atas selisih harga BBM yang dilakukan secara bertahap sejak 2018 sehingga berdampak pada penguatan pendapatan Pertamina.

Selain itu, Pertamina juga telah mengalokasikan anggaran modal investasi yang signifikan untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Hal ini semakin menegaskan posisi pertamina sebagai perusahaan yang kuat dalam mengembangkan bisnis, khususnya di bidang energi ramah lingkungan.

Posisi likuiditas Pertamina juga dinilai sangat baik. Jika dibandingkan antara utang jangka pendek yang akan jatuh tempo dengan ketersediaan kas per 30 September 2021, keuangan Pertamina menunjukkan posisi yang sangat kuat. Transparansi perusahaan juga ditunjukkan oleh Pertamina yang dengan konsisten mempublikasikan laporan keuangan secara reguler, meskipun Pertamina bukan perusahaan publik.

Di sisi lain, bergabungnya Blok Rokan pada Agustus 2021 diyakini akan berdampak pada peningkatan produksi minyak dan pendapatan Pertamina terutama dari sisi hulu.

Halaman 2 dari 2
(prf/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads