Joe Biden Gelontorkan Rp 16 T buat Tutup Sumur Migas Mangkrak

Joe Biden Gelontorkan Rp 16 T buat Tutup Sumur Migas Mangkrak

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 02 Feb 2022 21:00 WIB
Tahun Pertama Presiden AS Joe Biden Terbebani oleh Kekecewaan
Foto: DW (News): Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan akan mengucurkan US$ 1,15 miliar, setara Rp 16,4 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300) ke negara bagian. Uang tersebut dialokasikan untuk menutup ribuan sumur minyak dan gas (migas) mangkrak yang mengeluarkan metana, gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.

Metana adalah komponen utama gas alam dan menyumbang 10% dari emisi gas rumah kaca di negara Paman Sam. Industri migas mewakili hampir 30% dari emisi metana di AS. Demikian disadur detikcom dari CNBC, Rabu (2/2/2022).

Disebutkan juga bahwa metana 84 kali lebih kuat daripada karbon dan tidak bertahan lama di atmosfer sebelum terurai, yang menjadikannya target yang signifikan untuk mengurangi pemanasan global lebih cepat sekaligus berupaya mengurangi gas rumah kaca lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendanaan untuk menutup sumur migas berasal dari RUU infrastruktur bipartisan Presiden Joe Biden, yang mengalokasikan total US$ 4,7 miliar untuk membentuk program federal baru guna menangani ribuan sumur yang ditinggalkan di seluruh negeri.

"Kita harus bertindak segera untuk menangani lebih dari seratus ribu sumur 'yatim piatu' (terlantar) yang terdokumentasi di seluruh negeri," kata Menteri Dalam Negeri Deb Haaland.

ADVERTISEMENT

"Ini bagus untuk iklim kita, untuk kesehatan komunitas kita, dan untuk pekerja Amerika," sambungnya.

Uang miliaran dolar AS itu akan diberikan ke 26 negara bagian yang menyerahkan pemberitahuan kepada Departemen Dalam Negeri tahun lalu, termasuk masing-masing lebih dari US$ 100 juta untuk Pennsylvania dan Texas.

Setidaknya sekitar 9 juta orang tinggal dalam jarak satu mil dari sumur migas yang terbengkalai, beberapa di antaranya memancarkan gas berbahaya yang secara tidak proporsional berdampak pada komunitas kulit berwarna berpenghasilan rendah di AS.

Menurut, Wakil Direktur Legislatif untuk Sierra Club, Mahyar Sorour, mengatasi sumur yang mangkrak itu menjadi langkah awal yang penting. Menurutnya jika penutupan sumur migas itu mengharuskan perusahaan merogoh kocek pribadi, mereka akan terus meninggalkan sumur beracun itu.

American Petroleum Institute (API) sebagai kelompok perdagangan terbesar industri migas tahun lalu merilis standar industri baru untuk mengatasi penutupan dan remediasi sumur. Mereka menyambut baik upaya pemerintahan Biden.

"Kami menyambut baik upaya pemerintah untuk menangani sumur-sumur 'yatim piatu'," sebut juru bicara API, Bethany Williams.




(toy/das)

Hide Ads