Harga minyak Amerika Serikat (AS) melonjak di atas US$ 90 per barel pada hari Kamis. Menjadikannya rekor tertinggi sejak 2014. Reli terjadi hanya sehari setelah OPEC dan sekutunya menolak untuk meningkatkan produksi secara agresif.
Menyadur CNN, Jumat (4/2/2022), minyak mentah melonjak 2,2% menjadi US$ 90,15 per barel pada perdagangan sore. Itu menandai pertama kalinya harga minyak AS melampaui ambang batas US$ 90 pada basis intraday sejak Oktober 2014.
Harga minyak telah melonjak 37% sejak ditutup pada level terendah baru-baru ini di US$ 65,57 per barel pada 1 Desember, di tengah kekhawatiran Omicron dan dampak dari intervensi pemimpin AS ke pasar energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, minyak mentah Brent sebagai patokan dunia ditutup di atas US$ 90 per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober 2014.
OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia pada Rabu mengumumkan akan tetap berpegang pada rencana yang telah dikirim sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari. Itu terlepas dari fakta bahwa beberapa orang di Wall Street menyarankan OPEC+ dapat meningkatkan produksi secara lebih substansial untuk memenuhi permintaan.
"OPEC+ memilih untuk mengadakan pertemuan terpendek dalam catatan dan menghentikan kenaikan bulanan 400 kb/d, bertahan dengan pendekatan manajemen lepas tangan meskipun ada ketakutan inflasi global," tulis ahli strategi RBC Capital Markets dalam sebuah catatan kepada klien.