RI Bakal Ekspor Listrik ke Singapura yang Terancam Gelap Gulita

RI Bakal Ekspor Listrik ke Singapura yang Terancam Gelap Gulita

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 09 Feb 2022 18:00 WIB
View of the merlion statue of Merlion Park, and the financial district in downtown Singapore. The merlion is a symbol and mascot of Singapore.
Singapura/Foto: Getty Images/Marcus Lindstrom

Djoko Siswanto menerangkan setidaknya ada 6 perusahaan Indonesia yang bakal mengekspor listrik ke Singapura. Listrik yang akan diekspor bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pada tahap awal, ditargetkan ekspor perdana dari energi bersih ini sebesar 100 megawatt non intermiten pada 2024.

Calon pengembang yang berencana mengekspor listrik ke Singapura adalah PT Aruna Cahaya Pratama yang akan membangun PLTS 1 GWp, PLN Batam bersama Suryagen dan Sembcorp Utilities yang akan membangun PLTS 900 MWp, PT Pertamina Power Indonesia yang akan membangun PLTS 0,6-2 GWp, Badan Pengusahaan (BP) Batam yang akan membangun PLTS 2 GWp, dan PT Medco Power Indonesia yang akan membangun PLTS 600 MWAC, serta PT Indonesia Power PLTS 560 MWp.

"Ya paling telat 2024, paling telat. Tapi kalau misalnya tahun ini sudah jadi juga bisa," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri BUMN Erick Thohir juga sudah menginstruksikan PLN agar dapat melakukan ekspor listrik. Lewat pembentukan sub holding, PLN dapat melakukan ekspansi transmisi listrik ke mancanegara. Apalagi saat ini energi pembangkit listrik makin beragam jenisnya.

"Dengan teknologi dan inovasi, sekarang air, angin, matahari, geothermal sudah bisa menjadi listrik. Kesempatan juga tidak hanya di sumber daya alamnya tapi juga PLN bisa menjual listrik ke negara lain, ke negara yang membutuhkan. Nah ini yang dilakukan secara konstruktif," ungkap Erick dalam keterangannya dikutip Rabu 19 Januari 2022.


(toy/ara)

Hide Ads