Di tengah gonjang-ganjing konflik Rusia-Ukraina, harga minyak mentah dunia mulai meroket. Hal itu tidak mengherankan karena Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia sehingga mempengaruhi harga minyak dunia.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bakal terdampak? PT Pertamina (Persero) belum bisa menentukan apakah harga BBM akan naik atau tidak di Indonesia.
Pertamina sejauh ini masih terus memantau ketat pergerakan pasar migas dunia. Pertamina juga akan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait rencana penetapan harga jual eceran BBM non subsidi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan terus memantau perkembangan pasar migas dunia, melakukan kajian, evaluasi serta berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait rencana penetapan harga jual eceran BBM Non Subsidi," ungkap Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting kepada detikcom, Jumat (25/2/2022).
Irto juga menegaskan penyesuaian kebijakan harga BBM akan sesuai regulasi Kepmen ESDM No 62 Tahun 2020.
Hal ini dilakukan agar tetap bisa menjaga kondisi pasar yang seimbang, serta mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan dalam rangka memastikan jaminan suplai BBM kepada masyarakat di tengah perang Rusia-Ukraina.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mulai waspada dengan kenaikan harga minyak. Saat ini harga minyak dunia terus meningkat, Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia juga terancam melonjak lagi imbas konflik Rusia-Ukraina.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan ICP sejak awal pandemi atau April 2020 harga minyak berada pada US$ 20/barel. Kemudian, naik empat kali lipat hingga mencapai US$ 85,9/barel per Januari 2022.
Harga minyak lampaui asumsi APBN 2022. Cek halaman berikutnya.