Tidak henti-hentinya Rusia ditimpa banyak 'hukuman' imbas invasinya ke Ukrainya. Sanksi yang diterima bukan hanya dari negara lain tapi juga dari beberapa perusahaan besar.
Kali ini giliran perusahaan minyak ternama Shell yang memutuskan untuk berhenti membeli minyak mentah dan menarik diri dari industri energi Rusia.
"Untuk menarik diri dari keterlibatan dalam semua hidrokarbon Rusia, termasuk minyak mentah, produk minyak bumi, gas dan gas alam cair (LNG) secara bertahap, selaras dengan pedoman pemerintah yang baru," ucap Shell dalam keterangan tertulis dikutip dari CNN, Rabu (9/3/2022).
Ia juga menambahkan bahwa langkah pertama yang diambil adalah menghentikan semua pom bensin dan layanan penjualan bahan bakar untuk penerbang, serta produk pelumas yang ada di Rusia.
"Kami sangat menyadari bahwa keputusan kami minggu lalu untuk membeli kargo minyak mentah Rusia untuk disuling menjadi produk seperti bensin dan diesel, meski dibuat dengan keamanan pasokan di garis depan pemikiran kami ternyata bukanlah keputusan yang tepat dan kami minta maaf," kata Chief Executive Officer Shell, Ben van Beurden.
Van Beurden juga mengatakan akan memberikan keuntungan dengan mengerahkan lembaga kemanusiaan untuk beberapa minggu ke depan. Rencananya, keuntungan ini diambil dari penjualan sisa minyak di Rusia bagi rakyat Ukraina.
"Ancaman hari ini menghentikan aliran pipa ke Eropa semakin menggambarkan pilihan sulit dan konsekuensi potensial yang kami hadapi saat kami mencoba melakukan ini," tambahnya.
Pada minggu lalu, Shell mengatakan akan melepas kemitraannya dengan perusahaan besar Rusia yang bergerak di bidang energi, yaitu Gazprom.
(das/das)