Harga bensin di Amerika Serikat (AS) melesat terkena dampak dari perang Rusia-Ukraina. Padahal, negeri Paman Sam tersebut tak mengimpor minyak dari Rusia. Kok bisa sih? Begini penjelasannya.
Seperti dikutip dari CNN, Senin (14/3/2022), sebagian minyak dari Rusia mengalir ke Eropa dan Asia. Namun, yang menjadi kunci di sini adalah pasokan minyak secara global, bukan AS secara khusus.
Dunia komoditas sangat saling terhubung, dan harga minyak terkait dengan pasar global. Jadi, apa yang terjadi di satu wilayah di dunia akan berpengaruh ke wilayah yang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah yang dihadapi adalah Rusia merupakan salah satu pemasok minyak terbesar dunia. Pada bulan Desember, Rusia mengirim hampir 8 juta barel minyak dan produk minyak lainnya ke pasar global, termasuk 5 juta barel minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin di antara barang-barang lainnya.
Sementara, hanya sedikit pasokan yang masuk ke AS yakni sekitar 90 ribu barel per hari. Pada tahun 2021, Eropa mendapat 60% dari ekspor minyak Rusia dan China mendapat 20%.
Patut diketahui, minyak dibeli dan dikirim ke seluruh dunia melalui pasar komoditas global. Jadi dalam hal ini, tidak masalah siapa yang secara spesifik terganggu oleh hilangnya minyak Rusia, karena pasokan yang lebih rendah mempengaruhi harga global tersebut. Hukum ekonomi pun berlaku, persediaan barang yang berkurang akan meningkatkan harga.
Sebagai contoh, jika Eropa membeli lebih sedikit minyak Rusia maka ia harus menggantinya dengan minyak dari tempat lain, misalnya dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Peningkatan permintaan minyak OPEC akan membuat harga minyak mentahnya lebih tinggi.
Simak Video 'Zelensky Kutuk Serangan Rusia ke Pangkalan Militer Ukraina Dekat Polandia':