3 Fakta Soal Biang Kerok Kebocoran Gas Beracun di PLTP Dieng

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 18 Mar 2022 07:00 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kementerian ESDM sudah melakukan investigasi soal kejadian kebocoran gas pada PLTP Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi. Kejadian itu telah memakan korban jiwa.

Berdasarkan keterangan Geo Dipa, ada satu korban meninggal dari kejadian ini. Dia adalah pekerja kontraktor yang menangani pekerjaan di PLTP Dieng.

Hasil investigasi yang sudah dilakukan hari ini dilaporkan Kementerian ESDM kepada Komisi VII DPR. Apa yang jadi biang kerok kebocoran gas di Dieng?

1. Ada Malfungsi Peralatan

Menurut Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dari hasil investigasi, disebutkan ada permasalahan malfungsi pada peralatan yang ada di wellpad atau sumur pembangkit di Dieng.

Awalnya, insiden kebocoran gas beracun muncul pada peralatan pressure relief valve (PRV). Peralatan tersebut disebut mengalami malfungsi, hal itu terjadi karena katup PRV terbuka di bawah tekanan maksimal.

"Intinya bahwa ini ada peralatannya tidak bekerja sesuai speknya. Jadi ada malfunction dari peralatannya," ungkap Dadan dalam rapat kerja yang dilakukan dengan Komisi VII DPR, Kamis (17/3/2022).

PRV merupakan katup penjaga tekanan yang ada di dalam sumur pembangkit, bila tekanan uap panas bumi berada di tekanan maksimal maka katup akan terbuka. Anehnya, di kejadian yang terjadi di Dieng, katup terbuka sebelum adanya tekanan maksimal.

Bila katup itu terbuka maka tekanan gas dari bawah tanah akan keluar. Salah satunya adalah gas H2S yang diketahui beracun dan berbahaya bagi manusia.

"Pada saat kejadian tim kami investigasi lihat data paska kejadian, katup ini terbuka di bawah tekanan. Ini lah yang sebabkan terjadinya paparan H2S ke para pekerja di sekitar sumur," papar Dadan.

Buka halaman selanjutnya untuk dapat informasi lebih lengkap.




(hal/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork