Harga minyak tercatat terus naik ke level US$ 116 per barel. Harga ini naik 7% dibandingkan hari sebelumnya.
Dikutip Reuters, Selasa (22/3/2022), disebutkan kenaikan ini disebabkan oleh adanya pembahasan ancaman embargo minyak dari Uni Eropa terhadap Rusia dan kekhawatiran terganggunya fasilitas minyak Saudi.
Memang beberapa menteri luar negeri negara yang tergabung dalam Uni Eropa terpecah dan kebingungan apakah harus bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengembargo minyak Rusia.
Jerman mengungkapkan jika mereka sangat bergantung dengan bahan bakar produksi Rusia itu. Analis dari Commerzbank Carsten Fritsch mengungkapkan jika hal ini masih belum menemukan kejelasan. "Keputusan ini membutuhkan kekompakan," kata dia dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2022).
Harga minyak mentah Brent naik menjadi US$ 115,88 per barel. Kemudian harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun menjadi US$ 112,02.
Harga minyak tertekan oleh dolar AS yang menguat pada Senin akibat pengetatan moneter yang dilakukan The Federal Reserve.
Broker PVM Tamas Varga mengungkapkan jika dolar AS yang kuat membuat harga minyak mentah lebih mahal. Sehingga negara-negara lainnya sangat tertekan.
Awal bulan ini harga minyak mentah Brent mencapai US$ 139 per barel. Ini merupakan angka tertinggi sejak 2008.
Simak Video "Video: Harga Minyak Dunia Diprediksi Meroket Usai AS Serang Iran"
(kil/zlf)