Bahaya! Eropa Terancam Krisis Energi Jika Larang Minyak & Gas Rusia

Bahaya! Eropa Terancam Krisis Energi Jika Larang Minyak & Gas Rusia

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 23 Mar 2022 10:09 WIB
China tengah hadapi krisis pasokan listrik yang membuat sejumlah provinsi di negara itu alami mati listrik. Salah satu provinsi yang terdampak adalah Liaoning.
Foto: AP Photo/Olivia Zhang
Jakarta -

Pasar energi dan komoditas terguncang setelah invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan perdagangan top dunia memperingatkan terjadi kekurangan gas dan diesel di Eropa serta resesi ekonomi jika aliran dari Rusia turun lebih jauh.

Harga di pasar gas, minyak, logam, dan pertanian telah melonjak sejak invasi dan menjadi sangat fluktuatif sehingga perusahaan harus memangkas volume perdagangan.

Kepala eksekutif dari empat pedagang energi terbesar (Vitol, Gunvor, Mercuria dan Trafigura) mengatakan pasar gas khususnya telah menjadi tidak berfungsi karena margin tidak terkendali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin lama perang berlangsung, semakin besar kemungkinan resesi ekonomi," kata CEO Vitol Russell Hardy dikutip dari Reuters, Rabu (23/3/2022).

Pasar energi memiliki sedikit kapasitas cadangan bahkan sebelum Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari. Mereka sekarang berjuang untuk menyerap potensi kerugian sekitar 2 juta barel per hari (bph) minyak dari Rusia, yang bersaing dengan Arab Saudi sebagai yang terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

"Dari perspektif ekonomi, Rusia akan menjadi pecundang. Eropa tidak akan melakukannya dengan baik (dan) harga komoditas lebih tinggi," kata CEO Mercuria Marco Dunand.

Meskipun sanksi belum dikenakan pada minyak Rusia secara global, perusahaan telah memboikot komoditas Rusia.

"Banyak orang di seluruh Eropa ingin memboikot minyak Rusia," kata Hardy, seraya menambahkan bahwa belum jelas berapa banyak minyak yang akan hilang.

Chief Executive Trafigura Jeremy Weir mematok kehilangan minyak mentah dan produk Rusia sejauh ini antara 2 juta dan 2,5 juta barel per hari. Vitol, Mercuria, dan Gunvor yang telah menghentikan pembelian spot minyak Rusia mengatakan penurunan tidak dapat dihitung tetapi kekurangan tidak akan melebihi 3 juta barel per hari.

(aid/dna)

Hide Ads